Hasil Rakor Gubernur se-Sumatera di Bengkulu Akan Diserahkan ke Presiden

Hasil Rakor Gubernur  se-Sumatera di Bengkulu  Akan Diserahkan ke Presiden

Tujuh Point Memorandum Of Rafflesia, Perkuat Pembangunan dan Ekonomi Daerah

RBO  >>>  BENGKULU  >>>   Enam Gubernur se Sumatera menghadiri Rapat Koordinasi Gubernur se Sumatera Tahun 2019 di Bengkulu kemarin Selasa (09/07). Yakni Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Jambi Fachrori Umar, Gubernur Lampung Arinal Junaidi, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman. Sedangkan tiga Gubernur diwakilkan diantaranya Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, Kepala Bappeda Kepulauan Riau Naharuddin dan Asisten Bidang Pembangunan Sumatera Utara.

Para pemimpin daerah ini membahas isu pembangunan konektivitas serta peran sebagai daerah perekonomian yang sejahtera. Dalam kegiatan itu para pimpinan daerah ini melakukan penandatanganan terhadap tujuh point Memorandum Of Raflesia yang isinya meningkatkan pulau Sumatera ruas jalan, mendukung program pembangunan jalan tol, mendukung percepatan pembangunan KEK, mendorong pembangunan jembatan Sumatera melintasi Pulau Jawa, mendukung pembangunan provinsi kepulauan di Pulau Sumatera, membangun Sumatera Comodities Trading House dan mendorong peningkatan peran Pulau Sumatera sebagai pendukung logistik komoditas pangan untuk pulau Jawa.

Disampaikan Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah usai mengikuti kegiatan itu, hasil dalam rakor ini akan disampaikan dengan Presiden RI terpilih saat ini. Menurutnya, ada beberapa keputusan strategis yang akan disampaikan. Diantaranya terkait konektivitas daerah.

"Kita akan merancang pembangunan lintas barat dan timur ini bersamaan agar ada keseimbangan di wilayah timur. Kemudian, ada konektivitas barat dan timur potongan pulau Sumatera. Selain itu agar mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus yang sudah diusulkan saat ini. Tak hanya itu, juga mendorong penyelesaian status bandara saat ini sedang berjalan.

"Ini sama yang kita angkat di Bengkulu. Namun harus bersamaan suara untuk pulau Sumatera ini, tidak kalah penting ini yang baru Sumatera comodities trading house. Agar komoditas memiliki daya saing, memiliki standarisasi agar kita petakan. Untuk Bengkulu kita akan memilih kopi," tambahnya.

Lanjut Rohidin, tengah berupaya fokus membuka konektivitas. Baik melalui percepatan proyek strategis nasional maupun daerah. Termasuk mendorong Pelabuhan Pulau Baai yang diproyeksikan menjadi 'integrated port' dengan kawasan ekonomi khusus.

"Tol Palembang Bengkulu melalui Lubuk Linggau, dalam tahapan pembebasan lahan. Bandara Fatmawati yang pengoperasiannya akan dilakukan Angkasa Pura II, tentu saja kami mohon dukungan para gubernur se-Sumatera," tutur Gubernur Bengkulu.

Ia berharap, Rakor Gubernur se-Sumatera tahun 2019 akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi produktif. "Ini akan dibawa dengan Presiden dan Wakil Presiden. Nanti akan dilakukan rapat bersama dengan Menko terkait dan menteri strategis. Akan diundang nanti dan akan dieksekusi. Kalau tidak dilakukan langsung rapat dengan Presiden keputusan ini tidak produktif," tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Herman Deru menyampaikan agar setiap daerah masing masing memiliki tugas untuk meningkatkan perekonomian. Dimana kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap nilai nasional antara Pulau Jawa dibandingkan Pulau Sumatera masih dibawah rata rata. Untuk Sumatera kontribusi sebesar 21,58 persen dengan pertumbuhan 4,54 persen. Sedangkan pulau Jawa terus meningkat dengan kontribusi sebesar 58,48 persen dengan pertumbuhan 5,72 persen.

"Tentu harus ada sinergi antara pimpinan daerah se Sumatera dengan pusat. Karena kita ketinggalan jauh dengan pulau Jawa. Sedangkan kita ini pulau besar. Kita harus fokus dengan potensi yang ada. Sehingga harus ada penugasan. Saya minta setiap daerah memiliki peran masing-masing. Untuk Sumsel memiliki pertambangan dan Karet, komoditasnya ini menjadi kekuatan, yang daerah lain juga bertugas yang sama. Jika Sumatera akan menjadi comodites trading house ini, maka Sumsel akan menyiapkan sekretariatnya," ujarnya.

Ia pun berharap dengan pelaksanaan rakorda bukan hanya sebagai serimonial saja. Namun dapat menerapkan bagi kesejahteraan masyarakat.  "Saya ingin rakorda Gubernur ini jangan hanya sebagai ritual. Harus ada rekomendasi yang jelas," ujarnya.

Terpisah, Rakorda Gubernur se Sumatera pada tahun 2020 mendatang akan dilaksanakan di Provinsi Riau. Hal ini terlihat saat Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah menyerahkan petaka rakor Gubernur se Sumatera kepada Gubernur Riau, Syamsuar.

"Kita siap untuk menjadi tuan rumah. Kami juga sudah mengusulkan dari Provinsi Riau terhadap konektivitas antar daerah sesuai program presiden kita saat ini," imbuhnya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: