Pemicu Banjir, Tiang-Tiang Bekas Pembangunan Jembatan Dibongkar Warga

Pemicu Banjir, Tiang-Tiang Bekas Pembangunan Jembatan Dibongkar Warga

RBO  >>>   MUKOMUKO  >>>  Pembangunan jembatan di ruas jalan nasional lintas Sumatera (Jalinsum) yang berada di Desa Tunggang, Kecamatan Pondok Sungguh, Mukomuko yang gagal diselesaikan oleh pelaksana proyek,  bukan hanya tidak mampu menyelesaikan pembangunan, bekas pembangunannya pun terkesan ditinggalkan begitu saja.

Tiang-tiang bekas pembangunan berbahan kayu dolkent masih terpasang rapat dibawah jembatan. Kemudian ada bekas tiang jembatan lama berbahan beton masih tergeletak di badan anak sungai. Warisan pembangunan mangkrak inilah yang diduga menjadi pemicu banjirnya Pondok Pesantren Darul Amal dan warga yang berada tidak jauh dari jembatan tersebut, Senin (8/7) malam.

Perihal ini dibenarkan Camat Pondok Suguh, Abdul Hadi, S.Sos ketika dikonfirmasi Selasa (9/7). "Jembatan itu dibangun 2018 lalu, tapi tidak selesai. Tiang-tiang dari kayu dolkent masih banyak terpasang di bawah jembatan, sampah-sampah nyangkut disitu, ini yang menjadi penyebab banjir malam kemarin. Belum lagi bekas tiang jembatan lama digeletakan di badan anak sungai, jadi aliran air tidak lancar," bebernya.

Akibatnya, Senin malam, beberapa warga setempat dan asrama santri Ponpes Darul Amal terendam banjir setinggi lebih dari satu meter. Camat menyebutkan, setidaknya ada asrama, kantin dan musala milik Ponpes terendam banjir.

"Senin sore itu air sudah naik dan terus naik sampai sekitar pukul 22.00 WIB. Tinggi air lebih dari 1 meter. Hujan kemarin itu memang luar biasa. Tapi itu tadi, karena air tidak lancar melewati jembatan, jadi air naik sampai ke pemukiman," kata Camat.

Ia mengatakan, Senin malam, beberapa santri dan barang-barang santri terpaksa dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Evakuasi dilakukan pihak Camat, pihak pengurus pesantren dibantu warga dan personel Koramil Ipuh terjun langsung membantu.

Tambahnya, setelah air mulai surut, Selasa pagi hingga siang, pihaknya bersama warga dan wali murid dari santri Ponpes Darul Amal gotong royong membersihkan badan sungai. Termasuk membongkar tiang-tiang bekas pembangunan jembatan.

"Melalui Dinas PUPR kita sampaikan kondisi jembatan dan kita sudah diizinkan oleh Pemerintah Provinsi untuk membongkar tiang bekas pembangunan jembatan itu. Secara gotong royong, kita babat habis. Untuk membongkar bekas tiang jembatan yang tergeletak di badan sungai, kita minta bantu alat berat perusahaan. Mudah-mudahan tidak ada terjadi banjir lagi," demikian Camat.

Untuk diketahui, Bupati dan Sekda Selasa siang telah meninjau langsung kondisi masyarakat setempat dan santri Ponpes Darul Amal pasca Banjir. Bupati juga memberikan bantuan kepada Ponpes. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: