Anak Tereliminasi Ratusan Orangtua Siswa Datangi Disdikbud Provinsi

Anak Tereliminasi Ratusan Orangtua Siswa Datangi Disdikbud Provinsi

RBO, BENGKULU - Seharusnya calon siswa sudah dapat mendaftar ulang ke sekolah yang mereka inginkan melalui jalur zonasi kemarin, namun disayangkan pendaftaran untuk calon siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) resmi ditutup  pada tanggal 10 Juli 2019, pukul 16.00 WIB.  Kenyataannya, pendaftaran masih dapat di akses sampai pukul 22.00 WIB. Tidak terima anak mereka tereleminasi dihari terakhir, ratusan orangtua siswa mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.

Ratusan orangtua siswa tampak memadati ruangan Kabid SMA Disdikbud Provinsi, meminta kejelasan akan hal itu.  Salah seorang  orangtua siswa Eliwarnita mengaku sangat kecewa akan adanya sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online jalur zonasi tahun ajaran 2019-2020. Padahal jarak rumahnya tidak begitu jauh dengan SMAN 5.

"Jujur, kami kecewa kalau sistemnya seperti ini. Anak saya setiap hari mengecek rangking urutan berapa di SMAN 5 mewanti-wanti terus. Waktu malam tadi anak saya ngecek lagi rangkingnya kok malah tereleminasi. Padahal jam 16.00 WIB pendaftaran resmi ditutup. Tapi kenapa masih ada juga yang bisa mendaftar," ujar Eliwarnita pada radarbengkuluonline.com, Kamis (11/7).

Yang lebih membuat dia tambah kecewa, pukul 22.00 WIB pendaftaran online melalui website http//ppdb.provbengkulu.com masih bisa diakses untuk mendaftar. Otomatis ranking anaknya saat mengecek kembali sudah tereleminasi.  "Enak sekali yang baru mendaftar langsung diterima. Kami dari hari pertama selalu memantau rankingnya.  Jarak rumah dari sekolah hanya 0,81 km dari SMAN 5. Saat mengecek kembali pada malam hari langsung tereliminasi. Seharusnya jam 16.00 WIB pendaftaran sudah resmi ditutup," katanya.

Disisi lain,  salah seorang orangtua siswa yang mendatangi Disdikbud Provinsi,  enggan disebutkan namanya, mengaku sangat kecewa. Bahkan merasa tidak ada keadilan. Seakan-akan ada oknum yang bermain dalam PPDB online jalur zonasi.

"Kami ini masyarakat kecil.  Cobalah untuk adil. Jangan seperti ini caranya. Anak saya sudah sangat senang dapat bersekolah di SMAN 2, eh waktu malam kemarin dia cek kembali namanya sudah tidak ada,  kan aneh. Disosialisasikan kemarin sudah jelas tanggal 10 Juli pukul 16.00 pendaftaran resmi ditutup, kenapa malam hari masih dapat diakses untuk mendaftar," kesalnya.

Untuk itu,  ia berharap pada pemerintah terkait jangan mempermainkan calon siswa yang ingin menimba ilmu menjadi generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang.  "Kedepan, kami selaku masyarakat kecil tolong jangan ada hal seperti ini lagi.  Takutnya kami menganggap ini ada oknum yang bermain dalam akses pendaftaran online. Jelas-jelas sudah tutup pendaftaran, kok masih bisa diakses kan aneh namanya," jelas dia.

Silakan Daftar Ulang

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi, melalui Kabid Pembinaan SMA, Zahirman Aidi, M. TPd langsung memberikan klarifikasinya terkait keluhan orangtua siswa yang mendatangi Disdikbud kemarin, Kamis (11/7). "Untuk calon siswa yang merasa sudah diterima di SMA yang mereka daftar, silakan mendaftar ulang ke SMA terkait. Silakan cek kembali ke sekolah masing-masing tempat mendaftar di rangkingan terakhir sekolah pada tanggal 10 Juli 2019, pukul 16.00 WIB, " ujar Zahirman, Kamis (11/7).

Lebih lanjut dikatakan Zahirman, orangtua tidak usah khawatir anaknya tidak diterima di sekolah ataupun merasa tereleminasi saat pendaftaran terakhir ditutup pada hari Rabu pukul 16.00 WIB. "Semua permasalahan keluhan orangtua siswa, sudah kami clearkan. Jadi, askes website pendaftaran PPDB sudah kembali normal seperti semula.  Tidak ada data siswa yang mendaftar pada malam hari," tambahnya.

Untuk itu dia juga mengimbau,  bagi calon siswa yang tidak diterima dipilihan satu dan dua sekolah yang terkoneksi dari jarak terdekat dari rumah siswa. Pihaknya akan mendata siapa saja siswa yang tidak diterima tersebut akan dialihkan ke sekolah kuota yang masih kurang.

"Silakan orangtua siswa melaporkan dengan kami,  dengan membawa kartu tanda kelulusan, bukti pendaftaran online, Kartu Keluarga (KK). Nanti pihak kami akan menghubungi lebih lanjut sekolah mana yang masih ada kuota kurang dekat jarak dari rumah ke sekolah. Sedangkan,  bagi orangtua siswa mau menyekolahkan anaknya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pendaftaran masih dibuka.  Nanti akan kami tempelkan dipapan pengumuman SMK mana yang mash kurang kuotanya," katanya. (Ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: