Gubernur: Presiden Sekalipun Tak Mampu Kendalikan Harga Sawit

Gubernur: Presiden Sekalipun Tak Mampu Kendalikan Harga Sawit

RBO, MUKOMUKO - Beberapa bulan terakhir, harga sawit anjlok hingga dibawah Rp 1.000 ditingkat petani. Ketika dimintai keterangan terkait kondisi harga sawit ini, Gubernur Bengkulu, Dr. Rohidin Mersyah mengatakan, harga sawit ini dipengaruhi oleh harga CPO dunia. Bukan mutlak menjadi wewenang pemerintah. "Presiden sekalipun tak mampu kendalikan harga sawit saat ini. Karena harga pasar di dunia sedang anjlok," ujarnya. Kendati demikian, bukan berarti Pemprov tidak berupaya mendongkrak harga sawit di Provinsi Bengkulu. Beberapa langkah sudah dan akan dilakukan Pemprov agar harga sawit di Bengkulu terus dilevel memuaskan petani. Pertama, Pemperov telah membangun industri hilir dari pengelolan kelapa sawit. Diantaranya pabrik minyak goreng di Kabupaten Seluma yang ditargetkan pada 2020 sudah mulai beroperasi. "Untuk industri hilir lainnya yaitu solar sudah kita wacanakan," kata Gubernur. Kemudian, Pemprov terus mengembangkan Pelabuhan Pulau Baai di Kota Bengkulu, agar ekspor CPO tidak lagi melalui Pelabuhan Teluk Bayur Sumbar. Untuk memangkas jarak angkut yang juga mempengaruhi harga buah sawit di petani. Dicanangkan, Pulau Baai berkapasitas 5 juta ton pertahun untuk pengiriman CPO. Diperkirakan ini mampu menampung produksi CPO Bengkulu. "Jika ini terwujud, insya Allah harga sawit di Bengkulu akan meningkat dan terus stabil. Karena CPO dibutuhkan sebagai bahan baku industri hilir serta kos produksi dalam hal ini angkutan akan jauh lebih murah dibandingkan saat ini dengan keberadaan Pulau Baai ini nanti," terang Bupati. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: