Pasarkan Bengkulu Keluar Negeri, Pihak Kemenpar Beri Bimtek

Pasarkan Bengkulu Keluar Negeri, Pihak Kemenpar Beri Bimtek

Dewi Coryati : Beda Negara, Beda Cara Pemasarannya

RBO, BENGKULU – Dalam rangka ikut memasarkan potensi destinasi objek wisata yang ada di Bengkulu, anggota Komisi X DPR RI, Hj. Dewi Coryati SE, M.Si mendatangkan pihak dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) guna memberikan pelatihan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) terhadap para pelaku usaha di Bengkulu. “Hari ini, kita ingin membuka pasar baru. Yaitu ke Australia, Selandia Baru dan Oseania. Yang mana, kalau pasar kita lebih besar lagi. Mudah-mudahan pariwisata kita akan lebih meningkat,” ungkap Dewi Coryati, Senin (16/9).

Dijelaskan oleh Dewi Coryati, secara umum saat ini jika berkaca pada pemerintah pusat, salah sumber pendapatan negara yang cukup besar menyumbangkan pemasukan untuk APBN itu dari sector pariwisata. Begitu juga dengan daerah seperti Provinsi Bengkulu. Karena, jika dilihat dari sumber daya alamnya, di Bengkulu tidak ada tambang, atau perkebunan yang dengan skala besar seperti daerah lain.

“Jadi sangat potensial untuk daerah kita itu dari sektor pariwisata. Jika digarap secara maksimal, maka pendapatan asli daerah dari sektor tersebut akan sangat menjanjikan. Hanya saja, untuk itu kita butuh promosi dan memasarkan potensi-potensi destinasi objek wisata yang ada di daerah. Kalau selama ini Bengkulu sudah menyasar India dan China sebagai pangsa pasarnya, dimana kita ada banyak objek wisata seperti Bukit Kaba, lalu air terjun, Benteng Marlborough, rumah peninggalan Bung Karno, Bunga Raflesia, itu bisa menjadi andalan untuk kita pasarkan. Dan kini kita menyasar Australia, Selandia Baru dan Oseania. Jadi cara memasarkan keunggulan potensi daerah kita ini harus menggunakan cara yang baik. Sebab, tidak semua negara itu sama cara promosinya. Beda negara, beda pula cara pemasarannya. Gak mungkin kan kalau orang suka Ikan Pais kita beri atau tawarkan dia soto, itu kan gak nyambung. Nah, dalam Bimtek kali ini akan diberikan bekal pengetahuan tentang itu,” jelas politisi perempuan PAN tersebut.

Adapun dari pemateri yang juga tim percepatan pengembangan pembangunan wisata religi dan budaya Kemenpar Agny Malagina, dia menjelaskan, pihaknya memberikan Bimtek untuk promosi pariwisata daerah yang akan menyasar Australia, Selandia Baru dan Oseania. “Sebelumnya kita lebih ke penguatan juga disini. Karena kita melihat akan mempromosikan produk pariwisata yang solid tidak hanya paket wisata atau sekumpulan wisata, tapi bagaimana merangkai seluruh daya tarik itu menjadi kekuatan yang solid dan berkualitas. Berkelanjutan destinasinya, berkelanjutan wisatanya dan ini dibutuhkan komitmen bersama. Dan jika kita bicara wisata ini bukan hanya objek wisatanya, bagaimana kulinernya, adat budayanya, ini yang harus kita siapkan. Disitulah nanti kita akan promosi. Ini harus fokus dan tidak bisa melebar kemana-mana. Misalkan Bunga Rafflesia Arnoldi itu bunga terbesar di dunia, kita harus fokus disitu. Membangun narasinya, membangun pariwisatanya, menguatkan SDMnya. Kenapa kita promosinya ketiga negara ini, karena selain mereka memang yang sedang konsen untuk itu. Kita melihat seperti Australi itu, mereka juga banyak peninggalan Inggrisnya dan Bengkulu ini juga kita lihat kuat peninggalan serta hubungannya dengan Inggris dan Singapura,” kata Agny. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: