Jurnalis Perlu Dibekali Pengelolaan Tata Bahasa

Jurnalis Perlu Dibekali Pengelolaan Tata Bahasa

Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Insan Pers

RBO, BENGKULU - Kantor Bahasa Bengkulu mengajak insan pers di Provinsi Bengkulu untuk lebih cerdas dalam mengelola tata bahasa yang baik dan benar. Apalagi, masyarakat lebih cenderung mempercayai bahasa yang tulis oleh wartawan dalam tulisannya dimedia cetak, elektronik dan online. Sehingga berita yang terbitkan dalam  perusahaan pers harus mematuhi kelola tata bahasa Indonesia yang semestinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Maka dari itu, sebanyak 60 peserta dari media cetak, elektronik dan online se-Provinsi Bengkulu, mendapat penyuluhan bahasa Indonesia bagi insan media massa. Pihaknya, juga bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu, bertempat di salah satu hotel ternama di Bengkulu, dari tanggal 23 sampai 24 Oktober 2019.

Kepala Kantor Bahasa Bengkulu, Karyono, S.Pd, M.Hum, mengatakan, kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memperdayakan kompetensi wartawan dalam mengolala tata bahasa sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Supaya pendiri perusahaan pers lebih bermartabat dalam penggunaan bahasa Indonesia. Tidak asal-asal menyajikan bahasa dalam bentuk karya jurnalistik. "Penggunaan bahasa untuk media, sangat kuat adanya. Karena, media sebagai corong utama bahasa Indonesia di NKRI ini," ujar Karyono pada jurnalis radarbengkuluonline.com, kemarin.

Diceritakannya, saat dirinya masih bersekolah, dewan guru menyuruh setiap siswa untuk membawa koran. Hal ini dimaksudkan, supaya siswa dapat mencontohkan penggelolaan tata bahasa Indonesia dalam tulisan di media. "Jadi, wartawan diibaratkan sebagai seorang guru dari guru, tapi mereka berguru juga dengan sesama wartawan. Intinya, tidak ada titik temunya, namun semuanya harus bersinergi dalam mencerdaskan masyarakat," ucapnya.

Untuk meminimalisir terjadinya kekeliriuan disetiap penulisan berita, tentunya kegiatan penyuluhan ini, menjadi solusi utama supaya masyarakat tetap mempercayai media dalam menyajikan sebuah berita yang berkualitas. "Tata bahasa perlu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama. Masyarakat terkadang malas untuk membuka kamus KBBI kalau ada kata yang kurang dipahami. Tapi, dengan adanya media, masyarakat cepat menelaah apa yang ditulis, sesuai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PWI Provinsi Bengku, Zacky Antony, SH, MH, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Apalagi, ini menjadi pelaksanaan ke empat, Kantor Bahasa Bengkulu bekerjasama dengan PWI. Sehingga, dapat menghasilkan karya jurnalistik yang mencerdaskan masyarakat melalui tata bahasa yang baik dan benar. " Peran media, sangat berpangaruh di Indonesia, khususnya para wartawan yang setiap hari menyajikan sebuah berita ke masyarakat. Maka dari itu, tata kelola bahasa wartawan harus diasah terus. Jangan sampai, bahasa yang ditampilkan itu-itu saja. Tidak ada perkembangan sedikitpun," kata Zacky pada jurnalis, kemarin.

Kosa kata bahasa, juga menjadi penentu berkualitasnya seorang wartawan. Untuk itu, wajib hukumnya mengembangkan potensi diri dengan terus belajar, tanpa kenal lelah. "Kegiatan penyuluhan seperti inilah yang kami inginkan, supaya insan pers terus diasah otaknya dalam pengelolaan tata bahasa, mana bahasa yang baku ataupun tidak baku," bebernya.

Disisi lain,  Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Pusda) Kota Bengkulu, Hj Siti Janaini, SH, MH, mengatakan, sangat menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, insan pers perlu dibekali ilmu tentang kelola tata bahasa. Bermain kata-kata dalam sebuah berita yang mudah dipahami masyarakat, sehingga masyarakat membaca berita tersebut, akan jatuh hati untuk terus menjadi mitra pembaca setia. "Peran media juga dapat menaikan pamor setiap instansi terkait dengan tulisan berkualitas. Kami berharap, media juga dapat mengekspos di Pusda Kota. Sudah banyak program-program menarik untuk masyarakat, tapi belum tersalurkan dengan baik, karena media kurang aktif dalam mengangkat berita di Pusda Kota," ujar Siti.

Diketahui, pemateri yang dihadirkan dalam penyuluhan bahasa, Zacky Antony, membahasa materi tentang, bahasa jurnalistik, tata kalimat dan paragraf dalam jurnalistik. Halimi Hidabrata, soal ejaan bahasa Indonesia, bentuk dan pilihan kata. Karyono, soal kebijakan bahasa. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: