Pantauan DLHK, Udara Bengkulu Sedikit Tercemar

Pantauan DLHK, Udara Bengkulu Sedikit Tercemar

RBO, BENGKULU - Adanya kabut asap yang cukup tebal menyelimuti wilayah Kota Bengkulu dan sekitar akhir-akhir ini, khususnya terjadi pada pagi hari, diperkirakan telah mempengaruhi kualitas udara. Pasalnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu mencatat melalui alat pantau yang dipasang di halaman kantornya, tingkat kualitas udara memang ada peningkatan dari sebelumnya.

      “Dari hasil ukur alat pantau kualitas udara dalam minggu-minggu ini untuk kualitas udara memang ada sedikit peningkatan. Dimana Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mendekati indikator kuning, atau hampir mendekati kategori tidak sehat,” ungkap Kepala Dinas LHK Provinsi Bengkulu, Sorjum Ahyan kepada wartawan kemarin.

      Sorjum menjelaskan, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab perubahan kualitas udara yang bisa dipantau oleh alat terpasang maksimal 25 kilometer ini. Mengingat berdasarkan pantauan satelit, titik api dalam wilayah Provinsi Bengkulu belum ada yang signifikan, sehingga sampai menyebabkan terjadinya kabut asap.

      Hanya saja diakui, kondisi cuaca di wilayah Bengkulu saat ini cendrung mendung dan gelap, tetapi apakah ada pengaruh dari kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari wilayah tetangga, pihaknya juga belum bisa memastikannya.

      “Kondisi cuaca dalam minggu-minggu terakhir ini memang sedikit ada perubahan. Begitu juga dengan kualitas udaranya. Meski belum berbahaya, tapi jika berlanjut bisa saja masuk kategori membahayakan nantinya. Apalagi ditambah dengan asap yang berasal dari kendaraan,” ungkap Sorjum, Jumat, (25/10).

      Lebih jauh Sorjum menambahkan, jika kondisi ini terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan analisis, dalam rangka untuk mendapatkan data yang pasti terjadi kabut asap yang menyelimuti wilayah Kota Bengkulu dan sekitarnya ini.

      “Apakah ini imbas dari musim kemarau atau memang imbas Karhutla dari wilayah tetangga, kita akan koordinasi bersama pihak terkait,” tukasnya.

      Sementara sebelumnya, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menyebutkan, adanya kabut cukup tebal yang menyelimuti wilayah Kota Bengkulu dan sekitarnya dalam dua hari terakhir ini, terutama pada pagi hari, tidak perlu dikawatirkan masyarakat. Karena bukan kabut asap.

      "Kabut itu bukan kabut asap. Itu adalah kabut akibat uap air, atau dalam bahasa kita adalah inverse. Dimana ada suhu yang lebih tinggi di atasnya, sementara permukaan tanahnya lebih dingin. Dengan kelembapan cukup tinggi tersebut, mengakibatkan kabut di permukaan dan kondisi demikian yang terjadi di Bengkulu. Seperti saat menjelang siang, ketika matahari mulai naik, kabut akibat inversi ini akan segera hilang dengan sendirinya,” pungkas Kepala BMKG Bengkulu Kukuh Ribudiyanto M.Si.

      Adapun dari salah seorang warga masyarakat Kota Bengkulu Rio Susanto, dia mengakui memang kondisi cuaca sata pagi di Kota Bengkulu cukup beda dengan sebelumnya. "Kabutnya lebih tebal dan mata agak pedih sesekali," kata Rio. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: