Puluhan Warga Desa Kembang Ayun Terjangkit DBD

Puluhan Warga Desa Kembang Ayun Terjangkit DBD

1 Orang Meninggal, Puluhan Warga Dirawat di RSUD M.Yunus, RS.Bhayangkara, RS.DKT, Puskesmas Sidodadi

RBO, BENTENG - Puluhan warga di Desa Kembang Ayun Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) terpaksa dirawat di sejumlah Rumah Sakit (RS) besar di Provinsi Bengkulu. Diantaranya, RSUD M.Yunus Bengkulu, RS.Bhayangkara Bengkulu, RS.DKT Bengkulu, dan Puskesmas Sidodadi Pondok Kelapa Benteng.

Puluhan warga itu dirawat karena terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Nahasnya, satu orang warga setempat meninggal dunia karena DBD yakni Andika Pratama (15) siswa kelas 3 SMPN 26 Benteng. "Kalau ditotal mungkin ada sekitar 30 orang yang mendapatkan perawatan intensif," tegas Kepala Desa Kembang Ayun H.Pakulna, Senin (28/10) kepada radarbengkuluonline.com.

Dijelaskannya, temuan kasus DBD tersebut pertama kali diketahui tanggal 17 Oktober 2019, setelah dirinya sendiri yang positif terkena DBD berdasarkan hasil uji lab darah di rumah sakit. "Kebetulan saya sendiri yang pertama kali kena DBD," tegasnya.

Pasca terkena DBD tersebut, dirinya pun langsung melapor ke Puskesmas setempat dengan harapan informasi tersebut bisa di naikkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Benteng. Namun sayangnya, pihak Puskesmas slow respon, hingga korban yang terkena DBD pun terus bertambah. Bahkan nahasnya hingga ada menelan korban meninggal dunia. "Hasil uji lab itu saya titip ke Puskesmas, maksud saya supaya bisa diambil tindakan fogging atau lainnya untuk pencegahan. Namun sayang responnya sangat lambat, lebih dari 10 hari kejadian baru ada tindakan, setelah ada korban meninggal dunia dan puluhan orang terjangkit DBD baru ada tindakan. Memang itu takdir, tapi kalau responnya cepat mungkin takdir itu bisa berkata lain," kesalnya.

Dijelaskan, setelah adanya informasi korban meninggal dunia dan puluhan warga terjangkit DBD baru hari Senin kemarin (28/10) pihak Dinkes Kabupaten Benteng turun ke lokasi Desa Kembang ayun, dengan menerjunkan 4 mobil ambulance untuk mengevakuasi warga untuk dirujuk ke Puskesmas dan Rumah Sakit. Infonya, Dinkes Benteng turun setelah ditelfon anggota DPRD Benteng Dapil setempat, serta ada instruksi dari Dinkes Provinsi Bengkulu yang diduga mendapat informasi dari banyaknya warga Kembang ayun yang dirawat di Rumah Sakit Utama di Kota Bengkulu.

"Selain mengevakuasi warga yang terkena DBD, sekitar 20 rumah sudah dilakukan fogging oleh Dinkes Benteng. Namun itu belum mengakomodir setengah rumah warga Desa Kembang ayun, karena jumlah rumah warga ada sekitar 150 an, pihak TNI dan Polisi juga sudah membantu di desa kami," jelasnya.

Sementara itu, warga lainnya Syaiful anwar (47) juga turut mengeluhkan lambatnya respon yang dilakukan oleh pihak Puskesmas dan Dinkes Benteng terkait musibah DBD ini, sehingga menimbulkan korban jiwa. "Yang meninggal itu kebetulan masih keponakan saya. Bukan hanya saya, warga juga sangat kesal dengan lambannya respon penanganan DBD ini," tegasnya.

 "Dinkes Benteng itu datang setelah anggota Dewan Dapil kami Pak Wahyu Hisbullah menelpon kepala dinas kesehatan langsung, sehingga mereka langsung datang ke lokasi," tegasnya.

Sementara itu, pihaknya meminta Dinkes Benteng melakukan fogging keseluruh rumah warga, sehingga gejala DBD tidak terus meluas. Serta, adanya bantuan seperti kelambu anti nyamuk untuk mencegah nyamuk DBD.

"Warga sudah super sedih, marah dan apatis. Kami berharap pihak Dinkes beserta jajarannya dapat bertindak cepat jika ada gejala seperti ini. Peristiwa ini bukan pertama terjadi tahun 2018 pernah terjadi 2-3 orang kena DBD, namun segera ada tindakan fogging, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," kata dia.

Sekadar informasi, kurang lebih ada sekitar 12 orang warga terkena DBD sebelumnya dirawat massal di SDN Kembang ayun, pasien dengan dugaan sementara DBD. Setelah diperiksa lebih lanjut, pasien dibawa ke Puskesmas Perawatan Sidodadi. Selain dari 12 orang tersebut, ada yang langsung dirujuk ke Rumah sakit oleh pihak keluarga karena kondisi sudah mengkhawatirkan, seperti ke Rumah Sakit Bhayangkara dan RS.DKT. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: