Erna Sari Dewi : Aspirasi Rakyat Jadi Usulan Pembangunan Kedepan
Reses Waka III, Silaturahim dan Ucapkan Terima Kasih
RBO, BENGKULU – Dalam reses perdana Wakil Ketua (Waka) III DPRD Provinsi Bengkulu Hj. Erna Sari Dewi SE dia menyampaikan substansi yang pertama atas reses masa sidang ketiga tahun 2019 ini. Adalah silaturahim, guna lebih mendekatkan diri dengan masyarakat yang merupakan konstituennya selama ini. “Yang pertama dalam reses ini, saya ingin kita terus menjaga silaturahmi agar jangan sampai terputus. Disini perolehan suara saya sangat luar biasa signifikan ada 1.004 dan sebagian besar suara tersebut berasal dari Kelurahan Semarang ini. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih hari ini bapak-bapak dan ibu-ibu sudah membantu saya, insya Allah dilain hari saya bisa bantu ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian,” ungkap Erna Sari Dewi saat sambutan reses, Rabu (30/10).
Ketika diwawancarai usai reses, ESD panggilan akrabnya. Dia mengatakan. Reses pertama yang dia lakukan sengaja dilaksanakan di Kecamatan Sungai Serut dimana dia menyerap aspirasi dan usulan konstituennya terkait rencana kebutuhan pembangunan kedepan. “Dari beberapa usulan yang disampaikan warga tadi masih dengan permasalahan yang sama, soal banjir terkait drainase, dimana ketika saya menjadi Ketua DPRD Kota Bengkulu dulu, saya tahu porsi anggaran untuk infrastruktur itu sangat besar dibandingkan yang lainnya. Termasuk untuk drainase ini. Saya pikir soal banjir ini sudah jadi perhatian baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kota untuk diselesaikan. Lalu tadi juga ada soal penerimaan murid sekolah SMA, dimana ada dugaan masuk jalur belakang diluar jalur zonasi yang telah diterapkan selama ini. Untuk itu, masukan ini akan saya sampaikan kepada pemerintah provinsi untuk dapat ditindaklanjuti apa yang menjadi keluhan masyarakat tersebut,” jelas ESD.
Sementara itu, dari salah seorang warga Kelurahan Tanjung Jaya, Hikmah Juita, menyampaikan persoalan banjir yang masih menghantui mereka yang tinggal disepanjang bantaran drainase Sungai Serut. “Kita minta persoalan banjir ini bisa diselesaikan oleh pemerintah baik pemerintah kota maupun pemerintah provinsi,” kata Hikmah Juita.
Sementara itu, Iswandi Warga Kelurahan Semarang, dia menyampaikan persoalan terkait sistem zonasi dalam penerimaan murid baru di sekolah. “Saya heran kok ada jalur belakang. Padahal katanya sekolah itu berdasarkan zonasi, dan kita ini yang jadi persoalan adalah sekolah khususnya SMA di sungai Serut ini sangat minim, oleh karenanya kepada ibu dewan untuk disampaikan kepada OPD terkait, sehingga kedepannya tidak ada lagi peristiwa serupa terjadi,” singkat Iswandi. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: