Rp 300 M, Unib Bangun Rumah Sakit Enam Tingkat Terintegrasi Fakultas Kedokteran

Rp 300 M, Unib Bangun Rumah Sakit Enam Tingkat Terintegrasi Fakultas Kedokteran

Gubernur Rohidin Ingin Konsep "Hospital Tourism & Education"

RBO  >>>   BENGKULU   >>>   Universitas Bengkulu akan membangun rumah sakit yang terintegrasi dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.  Pembangunan Rumah Sakit Unib di kawasan eks Rumah Sakit Umum di jalan Indra Giri Padang Harapan Kota Bengkulu mendapatkan dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu.

Dijumpai dilokasi bersama Gubernur Bengkulu, Rektor Unib, Prof. Dr. H. Ridwan Nurazi, M.Sc, Ak menyampaikan bahwa pembangunan Rumah Sakit Unib yang terintegrasi dengan Fakultas Kedokteran ini secepatnya akan dilaksanakan.

Ia mengatakan, Januari 2020 sudah mulai tahapan pelaksanaan pembangunan. Kontrak kerja sudah ditandatangani. Persiapan  lain seperti DED, DEL akan  dipersiapkan dengan sempurna dalam tempo singkat. Ditargetkan pada Agustus 2020, pembangun fisik gedung sudah dapat dilakukan.

Mengenai dokumen kesiapan lainnya, Unib mempersiapkannya dengan baik dan serius.  Rumah Sakit Unib ini nantinya akan punya ciri khas dan canggih.  Misalkan saja untuk pengambilan sampel darah pasien. "Nanti itu kemana- mana nya kita udah pakai alat. Tidak diantar antar lagi oleh manusia. Itu sebagai contoh saja. Maka dari itu pembangunan gedung inipun harus spesifik. Desain engineringnya harus pas dan modern sampai dimasa datang," ujarnya.

Terkait pembangunan rumah sakit, Unib membutuhkan anggaran Rp 300 miliar. Kucuran dana segar pembangunan rumah sakit dan gedung fakultas tersebut didapati dari pinjaman SAUDI FAN Development.

"Rumah sakit kita ini akan jadi rumah sakit pendidikan. Disini (rumah sakit) yang terintegrasi dengan FKIK ini dapat melakukan penelitian ilmu kesehatan, penyakit dll. Di samping iu juga rumah sakit kita nantinya akan memiliki 180 kamar dengan tinggi 6 lantai. Jadi, ini Rumah Sakit Pendidikan dan Pelayanan," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA yang meninjau langsung lokasi pembangunan RS menyatakan dukungan pemerintah daerah dalam rangka pengembangan Unib.

"Kalau bisa itu,  Rumah Sakit Unib ini berikan konsep baru. Bisa saja dengan konsep "Hospital Turism dan Education." Jadi, orang ke rumah sakit itu bukan hanya dalam keadaan sakit. Namun juga dalam keadaaan sehat. Dengan belajar mendapatkan ilmu baru, kemudian ada wisatanya dll. Ada perpaduan pengelolaan pendidikan dan kesehatan dan wisata di kawasan rumah sakit. Turism ini bukan hanya terkait alam saja. Namun aspek pelayanan juga bisa dijadikan destinasi baru," pinta Gubernur.

Rohidin mengatakan, dukungan yang diberikan terhadap Unib bukan hanya hibah aset pemprov eks rumah sakit seluas 3,5 Ha saja, namun secara financial juga diberikan. Ini dibuktikan dengan Pemprov ikut alokasi aggaran Rp 5 Miliar untuk gedung dekan.

Lalu, dari sisi tata ruang tidak ada persoalan. Karena kami menggunakan eks rumah sakit lama. Tidak perlu AMDAl lagi. Karena disini dulu bekas banguan rumah sakit. Jadi, cukup dengan Dokumen Evaluasi Lingkungan (DEL) saja. Maka dari itu Gubernur meminta dukungan masyarakat sekeliling Rumah Sakit Unib ini untuk sepakat mendirikan rumah sakit di area ini. (ae2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: