Petani Kota Bengkulu Belum Berani Turun ke Sawah

Petani Kota Bengkulu Belum Berani Turun ke Sawah

RBO  >>>  BENGKULU  >>>  Kemarau panjang sejak 2019 lalu membuat petani Kecamatan Singaran Pati hingga Kecamatan Sungai Serut belum berani untuk bersawah di areal persawahan yang berada di Sekitar Danau Dendam Tak Sudah. Hal ini pun berlanjut di awal tahun 2020.

    “Untuk awal tahun ini mereka belum berani untuk memulai. Mungkin ditunda sampai kondisi cuaca sudah normal,” ungkap kepala Seksi Lahan Irigasi Dinas Pangan dan  Pertanian  Kota Bengkulu, Marwan S.P Senin (06/01).

   Marwan menuturkan, para petani akan mulai bersawah lagi bila kondisi cuaca sudah stabil, karena buruknya kondisi cuaca pada akhir tahun lalu hingga awal tahun ini, membuat petani belum berani untuk mulai bersawah kembali.

Selain itu Pemerintah Dinas Pertanian kota Bengkulu mengimbau para petani untuk bersabar atas kemarau panjang ini. Sebagaimana Irigasi pertanian hanya mengandalkan air dari Danau Dendam Tak Sudah, maka pemerintah pun berupaya membantu sebisa mungkin untuk para petani. Yaitu, dengan menyediakan fasilitas mesin penyedot air. Namun hal ini belum cukup membantu. Karena, dilihat dari kondisi air dari Danau Dendam Tak Sudah yang sangat kering. Sementara itu kendala ini belum ada solusi dari pemerintah setempat. Kalaupun dipaksakan untuk penyedotan air, tetap belum cukup untuk memulai bersawah kembali.

   “Sifat padi sawah inikan harus terendam terus menerus. Baru siram hari ini, besok sudah kering. Kalau dalam tiga bulan hanya sekali siram bolehlah, ” jelasnya.

   Marwan menyampaikan, jika padi itu bisa disiram sekali saja, mungkin sudah ada upaya bantuan dari pemerintah setempat. Namun konsep padi itu sendiri harus selalu disiram, sehingga pemerintah setempat pun akan kerepotan kalau ingin mencari air setiap hari untuk menyiram persawahan yang begitu luas.

Agar tidak terjadi konflik antar petani, pemerintah pun membentuk tim P3A (Pengguna Pemakai Air). Apabila cuaca mulai stabil, persawahan mulai berjalan kembali, maka ada yang mengatur Irigasi ke semua lahan persawahan. Ini bertujuan agar semua petani kebagian air secara merata.

Dilihat dari kondisi cuaca pada saat ini, sering terjadi hujan, dan air danau yang mulai naik, maka perkiraan paling lambat di bulan dua, para petani akan mencoba untuk mulai bersawah kembali.

   “Air Danau Dendam sudah naik. Nambah terus dan belum diganggu sama sekali. Nanti pintu airnya akan dibuka serempak,” ungkap  Ardi, salah seorang petani sawah di Dusun Besar. (mg-5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: