Monumen Fatmawati Tidak Usah Diperdebatkan Lagi

Monumen Fatmawati Tidak Usah Diperdebatkan Lagi

Suimi Fales : Diharapkan Bengkulu Mendapat Perhatian Khusus

RBO  >>>  BENGKULU >>>   Adanya bangunan monumen Ibu Agung Fatmawati yang terletak di Simpang Lima Kota Bengkulu, hendaknya tidak usah diperdebatkan. Apalagi sampai mengait-ngaitkan dengan masalah ibadah.

Padahal keberadaan monumen Ibu Fatmawati itu merupakan simbol semangat dalam rangka memberitahukan kepada generasi sekarang dan berikutnya, bahwa di Bengkulu ini ada pahlawan nasional sekaligus ibu negara pertama bangsa Indonesia, yang menjahit Sang Saka Merah Putih.

“Saya minta jangan dikait-kaitkan dengan masalah ibadah. Mengingat, jika dibuat untuk disembah ketika zaman patung dulu, tidak begitu dan saya juga tidak setuju. Pemerintah niatnya memajangkan monumen Ibu Fatmawati di lokasi itu, untuk memberitahukan kepada masyarakat dan generasi akan datang, bahkan juga kepada dunia, bahwa Bengkulu masuk dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, dengan adanya sang saka merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati,” ungkap Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales SH, MH, ketika ditanya menyikapi munculnya sikap pro dan kontra keberadaan monumen Ibu Agung Fatmawati di Bengkulu, kemarin . Selain itu Sui meminta, dengan adanya monumen Ibu Fatmawati ini, termasuk rumahnya, termasuk anaknya Megawati Soekarno Putri telah pernah menjadi Presiden dan saat ini cucunya Puan Maharani menjadi Ketua DPR RI, pemerintah agar dapat lebih memberikan perhatian khusus kepada daerah Bengkulu. Mengingat, jika selama ini belum sepenuhnya terlihat, supaya lebih terlihat lagi kedepannya.

“Setelah diresmikannya monumen Ibu Fatmawati yang direncanakan oleh Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Megawati beserta Ibu Puan Maharani, agar Bengkulu lebih diberikan perhatian khususnya dalam segala bidang,” harap politisi PKB Bengkulu ini.

Lebih jauh mengenai wajah monumen Ibu Fatmawati tidak mirip dengan di foto-foto yang ada, Anggota DPRD Provinsi dari daerah pemilihan (dapil) Kota Bengkulu mengaku, tidak memperhatikan kearah wajah dan dirinya juga belum pernah melihat wajah monumen dimaksud. Karena saat ini masih tertutup kain.

“Saya belum tahu soal wajah di monument. Sebab belum melihat. Tapi lagi-lagi saya minta jangan lagi diperdebatkan. Apalagi sampai adanya penolakan. Itu hanya untuk memberitahukan ke dunia bahwa Bengkulu ada Ibu Fatmawati si penjahit sangsaka merah putih yang dikibarkan pertama kali Indonesia Merdeka, tanggal 17 Agustus 1945 silam,” tukas Sui.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: