Meninggal Dunia Masuk Kategori TMS Segera Dihapus Dalam DPS
Irwan Saputra : Tujuan Coklit Dilaksanakan, Untuk Akurasi Data Pemilih
RBO >>> BENGKULU >>> Menyikapi masih ditemukannya ratusan lebih orang meninggal dunia namun masih masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) saat pelaksanaan tahap Coklit data yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu sekarang, menurut Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra S.Ag, MM hal tersebut memang sangat dimungkinkan ditemukan. Sebab itulah dilaksanakan Coklit.
"Mulai tanggal 15 Juli lalu kita melaksanakan tahap Coklit untuk pemutakhiran data pemilih yang akan digunakan dalam Pilkada serentak tahun 2020 ini. Dan adanya temuan Bawaslu terkait orang meninggal dunia namun masih masuk dalam daftar pemilih, hal itu sangat dimungkinkan terjadi. Dan jika ditemukan demikian, maka petugas PPDP akan melaporkan temuan tersebut untuk kemudian dihapus dalam daftar pemilih karena masuk kategori pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS)," ungkap Irwan Saputra S.Ag, MM kepada radarbengkuluonline.com Jumat (24/7). Dijelaskan oleh Irwan, tahap Coklit data pemilih akan dilaksanakan hingga tanggal 13 Agustus mendatang. Selain yang meninggal dunia, juga bagi pemilih yang telah berubah status menjadi TNI/Polri itu juga masuk kategori TMS. Sedangkan bagi pemilih yang pindah tempat tinggal atau pindah domisili juga akan didata. "Salah satu tujuan pelaksanaan coklit adalah untuk memastikan akurasi data pemilih dengan mencoret pemilih yang tidak lagi memenuhi syarat tadi. Seperti meninggal dunia, berstatus penyelenggara pemilu, TNI/Polri. Sehingga data pemilih yang kita gunakan saat Pilkada tanggal 9 Desember nanti benar-benar valid," jelasnya.
Adapun hasil Coklit nanti, lanjut Irwan, akan direkap ditingkat kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota. Lalu diplenokan oleh KPU kabupaten/kota. "Nanti akan diplenokan menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS). Selanjutnya DPS akan diuji publik. Setelah diperbaiki, baru ditetapkan jadi DPT. Sejauh ini terkait berapa jumlah pemilih yang TMS, baik meninggal dunia atau berubah status menjadi TNI/Polri, masih belum direkap. Sebab tahapan Coklit sedang berjalan. Tapi memang dari informasi kawan-kawan dilapangan pemilih yang meninggal dunia masih ditemukan dibeberapa daerah," pungkas Irwan.
Sebelumnya Ketua Bawaslu Kota Bengkulu, Rayendra Pirasad SH.I dari hasil pengawasan mereka selama lebih kurang satu minggu sejak Coklit dilaksanakan oleh PPDP, mereka mencatat setidaknya sudah terdata sebanyak 135 pemilih warga Kota Bengkulu yang meninggal dunia masih masuk dalam daftar pemilih.
"Temuan itu sudah kita laporkan pada petugas PPS di kelurahan serta Panwascam meneruskan laporan ke PPK dan dari Bawaslu Kota juga menyampaikan temuan tersebut pada KPU Kota. Sejauh ini saat melaksanakan tugas Coklit, petugas penyelenggara pemilu kita lihat sudah sesuai protokol kesehatan1 Covid-19 dengan menggunakan alat pelindung diri. Seperti Masker, face shield serta jaga jarak," kata Rayendra. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: