Tutuplah Tambang Pasir Besi yang Ditolak Warga Seluma

Tutuplah Tambang Pasir Besi yang Ditolak Warga Seluma

radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu berencana menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Seluma. Ini dilakukan terkait polemik keberadaan PT. Faminglevto Bakti Abadi yang melakukan aktivitas pertambangaan pasir besi. Seiring dengan itu, Komisi III DPRD Provinsi meminta Pemerintah Daerah menutup pertambangan yang menuai penolakan warga tersebut.

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH menyampaikan, rencananya sidak tersebut dilakukan sore tadi. Dalam sidak pihaknya bakal menggali berbagai informasi terkait penolakan keberadaan aktivitas pertambangan pasir besi yang diwarnai dengan aksi demonstrasi dan dikabarkan sebanyak 10 orang warga sempat diamankan kepolisian.

"Pengumpulan informasi  dari warga secara langsung, dan juga pihak perusahaan serta pihak-pihak terkait lainnya. Karena dari sana nanti kita bisa mengetahui secara pasti duduk persoalan. Kitapun berharap polemik ini tidak terus berkepanjangan. Karena yang menjadi korban akhirnya warga juga," ungkap Usin kepada radarbengkuluonline.com Selasa sore (28/12).

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, S.Ip, MM meminta Pemda  tingkat provinsi ataupun kabupaten mengambil sikap tegas. Terlebih keberadaan tambang pasir besi itu jelas-jelas menuai penolakan warga.

"Idealnya ketika ada penolakan warga, sudah seharusnya aktivitas pertambangan itu ditutup," tegas Edwar.

Menurutnya, terkait polemik ini persoalannya bukan lagi ada atau tidaknya izin PT. Faminglevto Bakti Abadi untuk melakukan pertambangan pasir besi. Karena, aneh terasa juga. Ketika warga keberatan, namun izinnya bisa keluar. "Padahal jelas-jelas untuk kepengurusan izin itu, terlebih dahulu diawali dengan persetujuan dari masyarakat."

Lebih jauh dikatakannya, dengan fakta inilah Pemda harusnya dapat lebih peka. Ini mengingat permasalahan tersebut berkaitan dengan kepentingan warga juga. "Kalau dalih Pemda karena tidak mau menghambat investasi, ini patut juga dipertanyakan. Seberapa besar sih dampak invenstasi di Provinsi Bengkulu ini terhadap pengurangan angka kemiskinan," tutur Edwar. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: