Mempercantik Rumah dengan Bunga Potong saat Lebaran
![Mempercantik Rumah dengan Bunga Potong saat Lebaran](https://radarbengkulu.disway.id/upload/2022/05/warna_3.jpg)
Warna-Jenis Beragam, Mawar dan Peacock Paling Disuka
Menghias rumah jadi salah satu ritual ketika Lebaran. Salah satunya dengan menempatkan bunga potong di sudut rumah. Tak hanya bikin suasana terlihat beda, ruangan pun menjadi harum semerbak.
radarbengkuluonline.com, JAKARTA - Siti Nurul Jurida, seperti biasa, menjaga toko bunganya di Jalan Kayoon. Pesanan bunga potong cukup banyak setelah sempat sepi selama Ramadan. Dibandingkan tahun-tahun lalu selama pandemi, pemesanan pada Lebaran tahun ini mulai membaik dari segi jumlah. Meski demikian, sebagai pedagang bunga potong, Ida mesti cermat dalam memesan jumlah tangkai atau ikat bunga agar tidak ada yang layu sebelum laku dan akhirnya terbuang.
Bunga potong yang dipesan orang-orang bisa sesuai preferensi masing-masing atau dipilihkan Ida. Dia kerap memilihkan bunga dan daun tertentu. Di antaranya, bunga mawar, krisan, peacock, aster, dan lely. Untuk daun, Ida biasa menggunakan philodendron, kuskus, dan memosa. ’’Untuk bunga meja, saya pakai bunga-bunga dan daun yang bagus seperti kuskus dan memosa,’’ paparnya.
Ida menggunakan bunga potong asli. Semua disuplai dari petani bunga di Batu dan Nongkojajar. Kebetulan, Ida pun berasal dari Batu dan menyukai bunga, sehingga membuka usaha bunga potong itu. Namun, ia belum memiliki lahan untuk kebun bunga sendiri.
Beberapa bunga yang paling banyak disuplai adalah mawar dan peacock. Mawar termasuk paling terjangkau untuk bunga potong, hanya Rp 1.500 per tangkai. Peacock seikat hanya Rp 10 ribu. Berbeda dengan bunga impor seperti lely, yang harga 4–5 tangkainya mencapai Rp 175 ribu. ’’Kalau lely jarang kami ambil, karena terlalu berisiko,’’ terangnya.
Risiko tersebut juga berkaitan dengan durasi tahannya bunga potong. Bunga dari petani biasanya hanya bertahan 3–5 hari. Kadang, Ida terpaksa membuang bunga-bunga yang belum laku dalam lima hari itu karena telanjur layu.
Peacock dan aster menjadi favorit kedua karena harganya yang terjangkau. Selain itu, bunga potong peacock lebih rimbun per ikat. Jadi, tidak diperlukan banyak ikat untuk membuat rangkaian buket bunga atau papan bunga. ’’Untuk satu papan, mungkin hanya perlu dua ikat karena sudah rekah dan penuh,’’ jelas Ida.
arna juga menjadi pertimbangan dalam memilih bunga potong. Mawar dan peacock memiliki lebih banyak ragam warna jika dibandingkan dengan bunga lain. Ida pun kerap mencampurkan mawar berbagai warna dalam satu buket. Ada soft pink, pink tua, merah, kuning, dan peach. Sementara itu, peacock tersedia dalam warna putih, pink, dan ungu.
Aster pun tak kalah menarik dari segi warna. Ada putih, pink, ungu, dan kuning. Untuk daun, philodendron dan srigading jadi favorit. Ida menyesuaikan rangkaian bunga potong dengan pangsa pasar. Anak muda, misalnya, lebih suka buket dan diberi uang seperti tren saat ini. (JP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: