Iskandar: Budayakan Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Bengkulu Selatan

Iskandar: Budayakan Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Bengkulu Selatan

Kepala DKP Bengkulu Selatan, Ir.Iskandar.AZ-Fahmi-

 

MANNA, RADARBENGKULU.DISWAY.ID  - Untuk menekan melonjaknya harga kebutuhan pokok, banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya, budayakan pemanfaatan perkarangan rumah. untuk itu Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bengkulu Selatan akan lakukan urban farming.

Artinya, menciptakan lahan terbuka hijau ditengah padatnya bangunan di tengah perkotaan, sehingga dapat mengolah wilayah perkotaan yang tercemar menjadi lingkungan yang nyaman dan sehat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bengkulu Selatan, Ir.Iskandar.AZ mengatakan, urban farming menjadi tren dan kegiatan baru yang digemari banyak orang. Ini terutama di daerah perkotaan. Salah satunya dikarenakan pandemi Covid-19 serta kebijakan work from home (WFH) membuat orang-orang lebih banyak berada di rumah dan mencari aktivitas baru agar tidak merasa bosan.

"Untuk urban farming ini kita bisa menanam sayuran dan buah - buahan tanpa harus menggunakan bahan dasar tanah,untuk menamfaatkan perkarangan rumah.Untuk itu kita akan memberikan contoh khusus untuk Kelompok Tani Wanita(KWT) disetiap tempat khusus perkotaan sudah kita mulai di setiap kelurahan,"papar Iskandar Minggu(21/08).

BACA JUGA: Tera Ulang di SPBU di Kepahiang Hasilnya Masih Wajar

Tetapi untuk menerapkan hal ini,bukanlah perkara mudah. Karena saat ini memang budaya masyarakat masih enggan melakukannya. Mereka masih terlena dengan apa adanya. Sehingga masyarakat berpikir untuk apa melakukan hal tersebut. Cukup membeli saja di pasar sudah bisa mendapatkan sayuran dan buah - buahan.

Adalagi yang menjadi kendala,banyaknya hewan ternak yang belum dikandangkan. Sehingga masyarakat akan merasa rugi kalau tanamannya nanti dirusak. Sedangkan yang memounyai ternak, bukan orang lain. Melainkan tetangganya sendiri, sehingga masih enggan memanfaatkan pekarangan.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (39)

"Tetapi kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Apalagi saat ini disetiap desa mempunyai dana 20 persen untuk meningkatkan kebutuhan ketahanan pangan,serta berharap masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumah mulai saat ini. Untuk memaksimalkan penggunaan dana 20 tersebut kita terus memberikan contoh - contoh kepada masyarakat agar nantinya masyarakat tidak hanya terpaku pada pengiriman sayuran dari luar daerah," harapnya.

Untuk urban farming ini, bisa saja ditanam menggunakan pot ataupun pipa paralon yang nantinya diberikan nutrisi cairan untuk sumber makanan tumbuhan tersebut. Semoga hal ini bisa dilakukan oleh setiap masyarakat yang nantinya untuk kebutuhan sehari - hari.

"Untuk urban farming ini, tidak membutuhkan modal yang terlalu besar.Berbeda dengan pertanian konvensional yang membutuhkan lahan yang luas dan modal yang besar.Dalam melakukan urban farming ada lima jenis dengan sub sistem budidaya seperti Verkultur,hidroponik,aquaponik,vertiminaponik serta wallgardening,"pungkas Iskandar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: