Sekda Provinsi Bengkulu Ingatkan BKKBN

Sekda Provinsi Bengkulu Ingatkan BKKBN

Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Drs. H. Hamka Sabri, M.Si,-Iwan-



BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Sekda Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri resmi membuka Rapat Evaluasi Program Bangga Kencana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu Tahun 2022, di Mercure Hotel Padang Jati Kota Bengkulu, Rabu (7/12).

Dikatakan Sekda, sebagai forum komitmen dan kesepakatan bersama antara stakeholder dan mitra kerja dalam mengevaluasi pelaksanaan program mendukung arah kebijakan dan strategi operasional tahun 2023, tentu hasil evaluasi Program Bangga Kencana ini harus memberikan dampak terhadap perbaikan ataupun target ke depan.

Terlebih, lanjut Hamka Sabri, dari tema yang diusung yaitu, "Akuntabilitas Program Bangga Kencana Dalam Akselerasi Penurunan Stunting," Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu sebagai lembaga teknis Bangga Kencana, diharapkan memiliki data awal yang akurat.

BACA JUGA:ART Lapor Hotman Paris Diterima DP3AP2KB Kota Bengkulu

Sehingga angka kasus stunting di Bengkulu bisa terus ditekan sesuai target di 2024 pada angka 14,55 persen. Di mana kasus stunting di Bengkulu saat ini masih pada angka 22,10 persen.

"Tatkala kita tidak mempunyai data awal, lalu kita melakukan evaluasi, kemudian hasil evaluasi dijadikan program, maka kebijakan ke depan bisa menimbulkan masalah dikemudian hari. Jadi, data yang ada itu harus by name by address," ujar Sekda Hamka.

Sementara itu dijelaskan Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Nesianto, dari rapat Evaluasi Program Bangga Kencana yang dilaksanakan hingga 2 hari ke depan ini, ditargetkan angka stunting dan juga angka kemiskinan bisa diturunkan.

BACA JUGA:Bea Cukai Bengkulu Musnahkan Barang Senilai Rp 4,7 Miliar

"Karena Bengkulu tidak termasuk dalam 12 provinsi lokus stunting di Indonesia. Jadi, stunting di Bengkulu sebenarnya masih terbilang rendah, namun kerja bersama antara stakeholder harus terus dilakukan. Jangan sampai kita lengah dalam menangani kondisi tersebut," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: