Hasil Panen Anjlok, Ada Sinyal Harga Beras Naik, Pemerintah Harus Perhatikan Petani

Hasil Panen Anjlok, Ada Sinyal Harga Beras Naik, Pemerintah Harus Perhatikan Petani

Petani tetap bahagia meski hasil panen anjlok drastis-Wawan-

 

 

SELUMA, RADARBENGKULUONLINE.COM - Para petani padi di Kabupaten Seluma mengeluh. Ini lantaran hasil panen padi musim ini anjlok dari musim sebelumnya. 

Anjloknya hasil panen padi kali ini sinyal kuat dan berdampak dengan kenaikan harga beras. 

" Anjlok hingga dua kali lipat panen musim ini. Musim lalu per hektar bisa 45 karung gabah kering dan tahun ini hanya 13 karung bersih," ujar Asnawi, petani padi di Kelurahan Napal, Kecamatan Seluma, Minggu (22/1). 

Menurutnya, penurunan hasil panen ini disebabkan adanya serangan hama wereng coklat dan tikus, serta dampak dari cuaca ekstrem beberaap waktu lalu. Sehingga menyebabkan tanaman padi rusak kering dan tidak berisi. 

" Persoalan lain yang mendasar ialah, sulit dan naiknya  harga pupuk di lapangan," kata Asnawi. 

BACA JUGA: Ampuh! Daun Salam Bisa Turunkan Kolestrol , Begini Caranya

Hal yang sama diungkapkan petani padi lainnya, Teten Suparyadi, warga Kelurahan Bunga Mas, Kecamatan Seluma Timur. Ia mengatakan, anjloknya hasil panen musim ini akan berdampak naiknya harga beras. 

" Ini sudah terjadi. Dahulu padi kualitas bagus per cupak di tingkat petani hanya Rp 16.000. Kini bisa sampai Rp 17.000 hingga Rp 18.000. Di tingkat pengecer tembus Rp 20.000," ujarnya. 

Menurutnya, pupuk subsidi yang disediakan bagi petani jumlahnya sangat terbatas. Itu tidak cukup untuk padi para petani. Akibatnya, mereka terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga selangit. 

" Yang jelas tanaman padi kurang dipupuk, belum lagi ancaman hama," kata dia. 

BACA JUGA:Begini Cara Kumpulkan Uang Belasan Juta dari ASN, Dinsos Bengkulu Patut Dicontoh

Ia menilai, keberpihakan pemerintah kepada petani  dari tahun ke tahun dirasakan  sangat memprihatinkan. Yang merasakan dampak pembangunan justru mereka yang kalangan menengah ke atas. Sehingga ia berharap pemerintah pusat maupun di daerah bisa mendengar dan menyerap keluhan petani agar ditindaklanjuti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: