Bukan Hubungan Seks, Waspadai Penularan HIV Tanpa Disadari

Bukan Hubungan Seks, Waspadai Penularan HIV Tanpa Disadari

Logo HIV dan AIDS-Ist-

 

 

MUKOMUKO, RADARBENGKULUONLINE.COM - Berhubungan seks bukan satu-satunya perantara penularan virus HIV-AIDS.

 

 

Penyakit ini juga bisa menular dari aktivitas biasa, sehingga tanpa sadar virus HIV masuk kedalam tubuh lantaran kurang waspada.

 

 

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Jajad Sudrajat mengatakan, ada sejumlah tempat yang dikatagorikan populasi kunci HIV-AIDS. Populasi kunci menjadi tempat paling berpotensi terjadinya penularan HIV.

BACA JUGA:Bahas Program 2022-2023, Perwata Bengkulu Gelar Mubes

 

 

"Populasi kunci HIV jelas tempat prostitusi dan penjara, ini jelas populasi kunci," ujar Jajad.

 

 

Tempat-tempat jasa yang menggunakan benda tajam yang bersentuhan dengan tubuh atau kulit pada pekerjaannya, ya seperti penggunaan jarum suntik.

 

 

Kemudian, pisau cukur dan gunting di salon dan pangkas rambut, alat-alat ahli gigi.

BACA JUGA:Kisah Inspiratif Pejuang Garis Dua, Ayo Tetap Semangat dan Berdoa

 

 

''Tempat seperti itu juga masuk katagori populasi kunci," imbuhnya.

 

 

Benda tajam yang menggores, menusuk atau melukai orang yang sudah terpapar HIV, kemudian digunakan lagi kepada orang, disitulah jalur virus berpidah atau terjadi penularan.

 

 

Salah satunya memastikan benda tajam yang dipakai menyentuh kita, misal jarum suntik,  pastikan baru belum dipakai oleh orang lain.''

BACA JUGA:Lepek Binti, Kue Tradisional Sekaligus Sejarah Bagi Suku Serawai

 

 

''Kalau masih ragu, kita minta ganti saja dan  itu adalah hak kita,''

 

 

Pihak Dinkes juga akan melakukan promo kesehatan (Promkes) atau sosialisasi ke tempat-tempat populasi kunci.

 

 

Yaitu, mengimbau agar memastikan penggunaan barang seperti suntikan, silet jarum itu hanya sekali pakai.

BACA JUGA:Siap-Siap, Intan Jako Private Akan Gelar Grand Konser ke 2

 

 

Seandainya benda tajam itu bukan barang sekali pakai, misal gunting mesin cukur, gerenda gigi, itu rutin dibersihkan.

 

 

Lebih lanjut dikatakan, satu lagi, setialah dengan satu pasangan.

 

 

''Pernah ada kasus di Mukomuko, seorang ibu hamil positif HIV, setelah ditelusuri, ternyata suaminya suka jajan di luar,'' ujar Jajad mengingatkan.

BACA JUGA:Lagu Rapper Asal Bengkulu Ini Sudah Sampai ke Media Jakarta, Ini Judul dan Akunnya

 

 

Ditanya kasus HIV-AIDS di Mukomuko, ia menuturkan, kurun waktu 13 tahun -2009 sampai 2023- tercatat 33 kasus ditemukan di Mukomuko.

 

 

Dari 33 kasus itu, tinggal 10 kasus yang yang aktif.

 

 

Sementara, 23 orang yang terdeteksi tertular HIV ada yang meninggal, dan ada yang pindah ke daerah lain.

BACA JUGA: Warga Minta Petugas Kepolisian Fungsikan Bundaran di Simpang Empat Lampu Merah, Ini Masalahnya!

 

 

"Penyakit ini belum dapat disembuhkan, pengurangan kasus aktif di suatu daerah itu terjadi karena pengidap meninggal dunia, atau pindah ke daerah lain," pungkasnya. 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: