Sukses Lewati Metamorfosis, Digitalisasi Sukses Bawa BRI Jadi Bank Terbesar di Indonesia

Sukses Lewati Metamorfosis, Digitalisasi Sukses Bawa BRI Jadi Bank Terbesar di Indonesia

Direktur Utama (Dirut) PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Sunarso salam komando dengan petinggi BRI usai catatkan laba tertinggi tahun 2022.-rls-


Kegiatan BRI Journalis Bootcamp 2023 yang digelar BRI melibatkan jurnalis penerima beasiswa S2 BRI Fellowship Journalism dan alumni akhir bulan Januari 2023 kemarin.-rls-

 

Oleh : Agustian

(Penulis adalah penerima beasiswa S2 BRI Fellowship Journalism Batch 3 Bank BRI, dan Jurnalis Aktif Surat Kabar Harian RADAR BENGKULU)

RADARBENGKULU.DISWAY.iD - Sejak berdiri tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus mengalami proses metamorfosis seperti metamorfosis kupu-kupu, hingga kini akhirnya menjadi bank terbesar di Indonesia. 

Proses menjadi bank terbesar itu tentu tak di dapat dengan mudah seperti membalikkan kedua telapak tangan. Semua dilalui dengan proses yang panjang melintasi berbagai zaman, seperti metamorphosis kupu-kupu dimulai dari telur , larva (ulat), pupa (kepompong) hingga akhirnya menjadi seekor kupu–kupu cantik yang banyak mendapat pujian dan dikagumi khalayak ramai karena keindahannya.

 

 

Perjalanan panjang mulai dari zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, zaman orde lama, orde baru, zaman Reformasi hingga era pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia merupakan suatu proses ujian metamorfosis yang dialami oleh Bank BRI. Dalam kurun waktu satu abad lebih itu banyak onak dan duri yang telah dilalui.

BACA JUGA:BRI Bengkulu Gelar Program BRI Menanam

 

 

Seperti saat pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu yang efeknya masih terasa hingga saat ini, banyak sektor yang terpukul tak terkecuali sektor perbankan.

Namun, ujian berat tersebut dapat dilalui dan menjadi batu loncatan bagi Bank BRI untuk terus berinovasi dan tumbuh dengan berbagai program andalan. Adanya ujian dengan terjadinya pandemi Covid-19 tersebut membuat keberhasilan transformasi culture dan digital BRI yang berefek pada maju pesatnya Bank BRI.

Inovasi teknologi yang berkembang pesat pada berbagai aspek mulai dari kebijakan publik hingga ekonomi juga turut mendorong Bank BRI dalam melakukan berbagai inovasi.  Adapun transformasi digital dilakukan dengan fokus untuk mendapatkan efisiensi melalui digitalisasi proses bisnis dan menciptakan nilai baru melalui new business model.

Contoh nyata efisiensi digitalisasi proses bisnis yakni dengan adanya BRISPOT atau aplikasi pemrosesan kredit secara mobile yang digunakan oleh tenaga pemasar (Mantri) BRI. Dengan BRISPOT, produktivitas kredit mikro meningkat dari rata-rata Rp2,5 triliun per bulan menjadi lebih dari Rp 4 triliun per bulan. Selain itu, proses kredit menjadi jauh lebih cepat, dari sebelumnya membutuhkan waktu dua minggu menjadi rata-rata dua hari, bahkan dapat lebih cepat.

BACA JUGA:BRI Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Modus Penipuan Soceng

 

 

Adapun contoh keberhasilan new business model adalah layanan perbankan melalui agen yang dinamakan agen BRILink yang kini eksistensinya menjamur ditiap jengkal wilayah Indonesia dengan volume transaksi yang telah menembus lebih dari Rp 1.000 triliun dengan jumlah agen BRILink hingga Desember 2022 sudah mencapai 627 ribu agen atau meningkat 24,6% yoy. Total nasabah yang bertransaksi lewat Agen BRILink mencapai 1,08 miliar transaksi, dengan volume transaksi mencapai Rp 1.298 triliun atau tumbuh 13,5%.

Sementara itu,  Direktur Utama (Dirut) PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Sunarso menjelaskan, transformasi culture (budaya) di BRI dilakukan untuk membangun performance driven culture dengan membangun performance management system, yang membutuhkan sistem manajemen informasi yang didukung oleh data yang valid dan akurat.

“Seluruh transformasi digital dan budaya tersebut tercakup dalam BRIvolution 2.0. yang ditetapkan sejak tahun 2020 lalu untuk merespons Covid-19, yang ternyata menghantam UMKM, serta sebagai transformasi dari BRIvolution 1.0,” terangnya, kemarin (7/2).

BACA JUGA:Dua PT Ini Siap Bangun Pabrik Minyak Goreng di Bengkulu

 

 

Ditambahkan, dalam rangka transformasi digital BRI juga menggunakan metode pembayaran Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). QRIS sendiri merupakan sebuah kemudahan dalam bertransaksi dengan memindai barcode pada merchant terdaftar untuk melakukan pembayaran secara mudah dan cepat. Sejalan dengan visi sistem pembayaran Indonesia 2025, dimana salahsatu poinnya adalah mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional melalui open-banking maupun pemanfaatan teknologi digital yang mampu mendukung masyarakat non-tunai (cashless society).

Teknologi QRIS ini hadir dengan mengedepankan aspek efisiensi dan kepraktisan dalam bertransaksi tanpa uang tunai. Semua inovasi yang dilakukan hadir untuk memberikan kemudahan kepada para pelaku UMKM dan masyarakat untuk bertransaksi dengan aman dan mudah serta mengurangi resiko kerugian akibat biaya administrasi, pencurian maupun penularan virus Covid-19 karena semua transaksi dilakukan dengan online serta pembayaran dilakukan dengan hanya melakukan scan barcode pada merchant-merchant terpilih sehingga menghindari kontak fisik. Berbagai inovasi yang telah dilakukan memberikan sebuah peluang dalam mengimplementasikan masyarakat 5.0 guna mendukung revolusi industri 4.0.

BACA JUGA:BRI Ikut Dongkrak Pemulihan Pariwisata Pasca Pandemi

 

 

Digitalisasi BRI Ciptakan New Business Model

Direktur Utama (Dirut) PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Sunarso  menjelaskan, dengan adanya transformasi digital, laba Bank BRI terus naik dari tahun ke tahun. Strategi transformasi yang telah dipersiapkan sejak jauh hari tersebut pun sudah membuat BRI mencatatkan kinerja cemerlang, yakni salah satunya adalah pencapaian laba sebesar Rp12,54 triliun pada triwulan II 2021 atau tumbuh 22,93 persen dibandingkan triwulan II 2020. 

Bahkan pada tahun 2022 dalam 9 bulan, BRI  berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 39,31 triliun atau tumbuh 106,14% year on year (yoy) dengan total aset meningkat 4,00% yoy menjadi Rp.1.684,60 triliun. Ditambahkan, dari aspek penyaluran kredit, hingga akhir September 2022, total kredit dan pembiayaan BRI Group tercatat sebesar Rp.1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92% yoy. Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat meningkat sebesar 9,83% yoy dari Rp.852,12 triliun di akhir September 2021 menjadi Rp.935,86 triliun di akhir September 2022. 

“Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi 84,20%. Adapun transformasi digital dilakukan dengan fokus untuk mendapatkan efisiensi melalui digitalisasi proses bisnis dan menciptakan nilai baru melalui new business model,” terangnya.

Ditambahkan, Bank BRI berhasil menutup tahun 2022 dengan kinerja gemilang. Pada pemaparan kinerja BRI Kuartal IV 2022 yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu, (8/2), BRI Group berhasil mencatatkan kinerja positif dengan pencapaian rekor laba dengan mencetak laba Rp 51,4 triliun pada akhir tahun 2022 lalu.

 “Alhamdulillah, kita selalu didampingi kawan setia, Si Untung dan Si Slamet sepanjang Januari hingga Desember 2022, BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15% secara year on year dengan total aset tumbuh double digit sebesar 11,18% yoy menjadi Rp1.865,64 triliun,” kata Sunarso.

Ia pun menjelaskan, kunci keberhasilan BRI dalam menjaga bottom line kinerja perusahaan. Pertama, BRI berhasil melakukan efisiensi utamanya melalui menekan biaya dana (Cost of Fund) melalui perbaikan funding structure peningkatan dana murah (CASA).

BACA JUGA:Terjang Samudra Hindia, BRI Hadir Hingga Pulau Terluar Indonesia

 

 

UMKM di Bengkulu Go Internasional dengan Adanya Digitalisasi BRI

Transformasi digitalisasi Bank BRI juga dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM di Provinsi Bengkulu yang mendorong pelaku Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM)  untuk naik kelas atau  go internasional. Salahsatunya Atiqah Opet Owner brand Atiq batik Besurek khas Bengkulu yang usahanya pernah mendapatkan penghargaan Paramakarya dari Presiden Joko Widodo dan mendapatkan undangan khusus dari Raja Arab Saudi King Salman. Tak hanya itu, berkat adanya transformasi digitalisasi wanita asal Kota Bengkulu ini bisa dengan mudah mempromosikan produknya hingga ke luar negeri. Bahkan, karena usaha batiknya sudah dikenal  Atiq sering diundang mengikuti pameran ke luar kota bahkan hingga ke luar negeri. Seperti pameran di Perancis, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Dubai, India dan Arab Saudi.

Tak hanya Atiq, pelaku UMKM lain asal Provinsi Bengkulu yang sudah go internasional karena adanya transformasi digitalisasi adalah Suminah, salahseorang pelaku UMKM warga Desa Harapan Makmur, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng-red) Provinsi Bengkulu.

Ibu Rumah Tangga (IRT) ini berhasil menyulap limbah pelepah pohon pisang yang selama ini hanya dianggap sampah oleh masyarakat menjadi barang bernilai ekonomi tinggi. Tak ingin sukses sendiri, Suminah juga sukses memberdayakan warga desanya agar tetap produktif.

Atas dedikasinya itu, Suminah pernah diundang ke negara Ukraina. Serta, hasil produk UMKM dengan Brand Mega Souvenir dari serat pelepah pohon pisang yang dirintisnya kini sudah merambah pasar dunia internasional, yaitu negara Cina dan negara Eropa. 

Dua srikandi pelaku UMKM yang berasal dari provinsi tempat lahirnya ibu Negara pertama Fatmawati Soekarno ini merupakan contoh yang merasakan eksistensi Bank BRI yang terus mendukung serta membantu mengembangkan usaha para pelaku UMKM di Bengkulu, dan juga mendukung menyiapkan fasilitas perbankan seperti ATM, BRILink, dan membantu permodalan usaha, serta program peningkatan kualitas dan kuantitas usaha dalam era digital marketing sehingga pelaku UMKM bisa tetap eksis dan naik kelas go internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: