Bekurban untuk Membuang Sifat Kehewanan
Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag-Adam/ist-radarbengkulu.disway.id
4. Tajamkanlah pisau ayah dan segeralah menggorok leherku agar aku tidak terlalu lama merasakan sakitnya sakaratul maut ini.
5. Bawalah pulang bajuku dan berikanlah kepada ibuku agar menjadi kenang-kenangan bagi ibu. Sekaligus sampaikan salamku kepada ibu, dan sampaikan pesanku kepadanya:” bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allah.
6. Wahai ayah, jangan ceritakan kepada ibuku tentang cara ayah menyembelihku, nanti ibu akan bersedih.
7. Jangan ayah mengajak anak-anak sebaya dengan aku masuk kerumah ibuku, karena membuat ibu dan ayah semakin berduka cita.
Akhirnya ketika pisau sudah berada dileher Ismail, Nabi Ismail kembali berkata :”wahai ayah lepaskan saja tali pengikat tangan dan kakiku ini supaya aku tidak dinilai terpaksa. Ketika itulah Nabi Ibrahim di seru oleh Allah: SESUNGGUHNYA ENGKAU TELAH MEMBENARKAN(MELAKSANAKAN)(PERINTAHKU) (MELALUI) MIMPI ITU.
Akhirnya Ismail diganti oleh Allah dengan kedatangan malaikat Jibril dengan membawa sembelihan yang besar sambil bertakbir: ALLAHU AKBAR-ALLAHU AKBAR. Kemudian Nabi Ibrahim menyahut dengan ucapan: LAILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR. Lalu Nabi Ismail menjawab : ALLAHU AKABAR WALILLAHILHAMD. Kemudian rangakaian kalimat Thayyibah ini disunnahkan kita untuk membacanya pada hari nahar atau Idul Adha atau idul kurban dan hari-hari tasyrik.
Kaum muslimin jamaah Idul Adha rahimakumullah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://radarbengkulu.disway.id /berkurban untuk membuang sifat kehewanan