Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (30-Habis) - Selamat Tinggal Kota Bengkulu

Inilah Kisahnya  Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu  (30-Habis) - Selamat Tinggal Kota Bengkulu

Inilah kondisi Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu-Raditya Farosta-radarbengkulu.disway.id

Rombongan ini terdiri dari ayah, ibu, saudara Samaun Bakri (utusan Bung Karno), paman ibu Fatmawati, Moh Kancil (penjahit pakaian Bung Karno waktu di Bengkulu dan Fatmawati sendiri.

BACA JUGA:Ini Dia Cara Menghadapi Candaan yang Berujung Bullying

 

Penyeberangan Selat Sunda ini adalah untuk kedua kalinya bagi Fatmawati. Tahun 1940 ia ke Jakarta dan Bandung ikut keluarga.

Itu masih zaman Belanda. Sehubungan dengan pernikahan salah seorang keluarga di sana. Tapi tak banyak kesan yang dia ingat.

 

Kini dalam suasana perang dengan kemungkinan pencegatan oleh kapal-kapal selam sekutu dan suasana kehidupan yang serba was-was mereka melakukan penyeberangan. Dalam hati ia bertanya, ''Kapan aku akan kembali mengunjungi Kota Bengkulu, daerah kelahiranku, dimana datukku kutinggalkan?''

Peluit kapal terdengar berbunyi menandakan kapal tak lama lagi akan meninggalkan Pelabuhan Panjang menuju Pelabuhan Merak di Pantai Pulau Jawa.

BACA JUGA:Soal Isu BBM Langka, Pemprov Bengkulu Jamin Persediaan BBM Aman

 

Dari Merak ia menuju Rangkasbitung dengan menggunakan kendaraan mobil. di Rangkasbitung ia menginap di rumah salah seorang camat .

Waktu makan malam, baru mereka mengetahui, bahwa ia adalah istri dari Bung Karno. Dari koran ia membaca bahwa Bung Karno sedang berada di Jawa Timur dalam rangka kegiatan politik.


Inilah kondisi terbaru bangunan cagar budaya Nasional Rumah Pengasingan Bung Karno-Raditya Farosta-radarbengkulu.disway.id

 

Dalam rangka kegiatan itu ia menyempatkan waktu untuk singgah ke Blitar untuk menengok orangtuanya dan mengabarkan akan kedatangan ia h ke Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: