Berhenti Kerja di Bank, Buat Usaha Rumah Salai Bengkulu, Hasil Produksinya Diminati Orang Jepang dan Turki

Berhenti Kerja di Bank, Buat Usaha Rumah Salai Bengkulu, Hasil Produksinya Diminati Orang Jepang dan Turki

Rumah Produksi Ikan Salai Bengkulu, Tapawan Ikan Khas Bengkulu-Hendri-radarbengkulu,disway.id

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Lagi-lagi hasil produksi rumahan Bengkulu mampu menembus pasar internasional

 

Hasil Produksi rumahan tersebut berupa ikan salai. Ikan salai atau ikan asap lele ini diminati oleh orang Jepang dan Turki

 

Pemerintah harusnya patut mengapresiasi kreatifitas warganya. Sebab secara tidak langsung telah ikut mempromosikan daerah Bengkulu.

BACA JUGA: 1 Januari 2024 Hanya yang Terdata Dapat Membeli LPG Tabung 3 Kg, Buruan Daftar Sekarang 

 

Adalah Margono, SP.i lulusan Sarjana Perikanan jurusan Teknologi Perikanan Universitas Riau ini berhasil membuat warga Internasional menyukai hasil produksinya.  

 

Margono menamai usahanya dengan nama Rumah Salai Bengkulu, Bahkan ikan Salai hasil produksinya ini sudah dikirim ke pasar Jepang dan Turki.

 

Margono yang dibantu istrinya, Seplita Harmeti menekuni usaha tersebut. 

 

Sebelum berhenti dari pekerjaan kantoran di Danamon Simpan Pinjam selaku unit Manager, Seplita Harmeti memutuskan maksimal membantu suaminya membangun unit bisnis ini.

BACA JUGA:Cek Disini Besaran Tarif Harga PDAM Terbaru Se Provinsi Bengkulu  

 

Produk andalannya yaitu Ikan Salai atau ikan asap Lele. Usaha dan roduksi Ikan Salai ini dirintis sejak tahun 2017 akhir. 

 

Margono yang dulunya juga sebagai pegawai Bank Mega Syari'ah melihat potensi yang ada di Bengkulu salah satunya Ikan. Baik Ikan laut maupun ikan tawar atau budidaya.

 

"Bengkulu ini daerah Maritim punya potensi Perikanan Laut dan perikanan Budidaya yang luar biasa, tinggal lagi bagaimana kita mengkemas hasil produksi kita dengan berbagai varian," kata Margono. 


Margono, Owner Ikan Salai Bengkulu-Hendri-radarbengkulu,disway.id

 

Setelah menemukan potensi usaha yang dirasakan pas dengan dirinya, Margono pun memutuskan berhenti bekerja sebagai pegawai Bank dan memutuskan menekuni usaha Ikan Salai. 

 

"Syukur Alhamdulillah seiring berjalannya waktu usaha saya mulai berkembang dan bahkan pemesanpun ada dari luar negeri," kata dia.

BACA JUGA:Rumah Kemasan Kang Acep Bengkulu, Kuasai Pasar Sumsel, Lampung dan Jambi

  

Saat ini wilayah pemasarannya dan punya Agen masih di seputaran Propinsi Bengkulu. Mulai dari Kabupaten Mukomuko sampai Bengkulu Selatan.

 

"Sudah ada reseller di masing-masing Kabupaten wilayah Propinsi Bengkulu," kata Margono.

 

Sedangkan untuk pengiriman ke Jepang dan Turki itu sudah dikirim 100 Kilogram ikan salai dalam satu bulannya. Proses ikan Asap ini setiap hari.

BACA JUGA:Sumardi: Tunggu Regulasinya, Perusahaan Tambang Batu Bara dan Perkebunan Sawit Wajib Bayar Kontribusi

 

"Ikan segar diolah jadi Best seller Lele Asap, peminatnya masyarakat lebih menyukai ikan Lele Asap," kata dia. 

 

Kalau ikan laut produksi juga tergantung di musim, kalau Bengkulu musim ikan tuna, Gebur, pari dan gaguk. 

 

Kalau ikan Nila seminggu sekali paling jarang. "Rutinnya 2 hari sekali pengasapan ikan Nila sebanyak 20 Kilogram," kata dia.

 

Saat ini yang rutin dilakukan adalah pengasapan ikan Lele. Ikan Lele Asap ini rutin perhari 100 kilogram.

BACA JUGA:Terima SK PPPK Penyuluh Pertanian, Jaenudin: Terima Kasih, Bapak Bupati dan Wakil Bupati Merubah Nasib Kami

 

"Setiap Kabupaten kita punya agen masing-masing untuk dijual lagi," kata dia.

 

Seperti Frozenfood di curup itu mereka bekukan lagi tapi betul-betul dipilih yang kering super.

 

"Kalau di daerah Mukomuko itu pilih yang super ukurannya dan kekeringannya, baik di Manna dan Seluma," kata dia. 

 

Isi ikan lele asap atau Ikan Salai ini dalam satu kilogram kering super itu 40 ekor kering.

BACA JUGA: Gubernur Rohidin: Potensi Enggano Besar, Dibutuhkan Perencanaan Bisnis yang Betul-Betul Nendang

 

"Untuk harga ikan lele di pasar itu perkilo Rp 25.000. Kita beli bahan ikan segarnya. Kalau sudah kering diasap kita jual dengan harga Rp 85.000 sampai Rp 110.000," jelas dia.

 

Dikatakan Margono kalau ikan segarnya 100 kilogram, maka ikan salai nya atau ikan lele keringnya jadi 70 kilogram.

 

"Sehari bisa dapat omset Rp 5.950.000. Pembayaran Cash dengan Agen di daerah," kata dia. 

 

Saat ini Karyawan tetap Rumah Salai Bengkulu Dirinya Sendiri Margono dan Istrinya ditambah karyawan lepas. Khusus karyawan lepas ini dia upah Rp 2000 perkilogram lele. Kerjanya mulai belah ikan sampai nyusun di tungku asap.

BACA JUGA:Cerita Chelsea Bunga Oktariani Peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan Perwakilan Bengkulu

 

"Pengasapannya selama 8  sampai 20 jam tergantung tingkat kekeringannya," kata Margono.

 

Usaha Rumah Salai Bengkulu ini sudah berizin. Dan beralamat di Jalan Bakti Husada 6 RT 12 No 78 Lingkar Barat Kota Bengkulu. 

 

Usaha ini menerima Grosiran dan Eceran. Margono mengatakan keahlian asap ikan ini sudah dikerjakan semenjak masih kuliah, terputus karena kerja di Bank Mega syari'ah.

 

"Dan Alhamdulillah kita panjatkan rasa syukur kepada ALLAH SWT, mungkin ini adalah jalan terbaik dari Sang Maha Pencipta untuk kami dan keluarga. Alhamdulillah saat ini masih berjalan dengan lancar," tutupnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: