Inilah Berkah Kesalehan untuk Orang-Orang Beriman

 Inilah Berkah Kesalehan untuk  Orang-Orang Beriman

Dr. H. Iip Arifin, M.T.Pd-Adam-radarbengkulu.disway.id

Malik menjawab, “Semoga Allah membereskan urusan sang Amir. Saya membegal ini lantaran tidak mampu membiayai kelurga.” Lalu Sa’id menjawab, “bila kututupi kebutuhan kelurgamu dan engkau kujadikan sebagai sahabat, apakah engkau akan berhenti membegal dan bertaubat kepada Allah dengan taubat yang setulus-tulusnya, lalu bergabung bersamaku?”

Malik menyahut, “Ya, semoga Allah memberi kebaikan kepada Amir. Saya akan berhenti dari perbuatan ini, suatu perhentian yang paling bagus yang tak seorang pun bisa menandingi perhentian saya dari profesi menyamun ini.” 

 

Begitulah, sang pembegal itu ternyata memang sungguh-sungguh ingin berubah. 

Sementara Gubernur Sa’id menepati janjinya. Ia berikan lima ratus dinar setiap bulannya. Hari demi hari, keislaman Malik semakin baik. Ia bahkan kemudian turut serta berjihad di jalan Allah. 

Ia menjadi mujahid yang dikenal sangat gigih. Hingga akhirnya ia gugur syahid di medan perang. Benar-benar karunia yang sangat tinggi. Karena tidak semua orang diberi kesempatan untuk bisa berjihad. Karena setiap pejuang yang berjihad pun, tidak semuanya diberi karunia syahid.

Maka, siapapun kita jangan pernah bosan untuk berusaha mengejar tangga-tangga kesalehan. Dengan selalu berharap, semoga Allah menghapus kesalahan-kesalahan kita di masa silam, lalu menggantikannya dengan ampunan dan balasan yang lebih baik.

BACA JUGA:Ueenaaknya, Masak Santan Umbut Kelapa Dipadu Sambal Caluk yang Dinanti Orang Kota, Dicari Warga Semaku

 

 

2. Berpikir Bijak dan Jernih

Berkah kesalehan yang lainnya adalah karunia Allah yang menjadikan orang-orang beriman itu mampu berpikir jernih dan bijak menghadapi hidup.

Hidup ini memerlukan bermacam kedewasaan. Mereka yang terlalu cengeng dan kekanak-kanakan, atau bahkan mereka yang arogan dalam menjalaninya bisa dipastikan akan tergelincir ke jurang kesengsaraan.

Negeri ini, telah mencatat banyak sekali tokoh-tokoh bijak. Yang mungkin semakin hari semakin langka. Diantara mereka barangkali adalah KH Ahmad Dahlan. Di usianya yang masih muda, ia telah hidup di jaman yang tumbuh subur kemusyrikan, bid’ah dan khurat. Padahal di satu sisi bangsa ini kala itu tengah menghadapi penjajah Belanda. Tetapi, Ahmad Dahlan muda tidak  tinggal diam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id