Efek Jokowi Masih Kuat, Bisa Terus Bersama Prabowo Subianto

Efek Jokowi Masih Kuat, Bisa Terus Bersama Prabowo Subianto

tangkapan layar Prabowo Subianto bersama Joko Widodo-Ist-

RADARBENGKULU.DISWAY.ID  - Efek Presiden Joko Widodo (Jokowi) meski sudah menjelang habis masa kepemimpinannya masih terlihat sangat kuat. Ini disampaikan Mardigu Mowiek Prasantyo dalam Podcast Abraham Samad Speak Up.

Dikutip dari Disway, dalam podcast itu Mardigu yang merupakan pengusaha dan pernah jadi pengajar Badan  Nasional (BIN) melihat fenomena berbeda masa kepemimpinan seorang presiden. 

Dia mencontohkan tentang fenomena efek lame duck atau efek bebek lumpuh yang kerap terlihat ketika masa kepemimpinan seorang presiden akan habis. 

"Seperti masa kepemimpinan pak Susilo Bambang Yudhoyono menjelang habis, siapapun yang dipanggil untuk menghadap belum tentu langsung datang menghadap. Berbeda ketika pak SBY baru dilantik dan baru menjabat, misal anonim itu dipanggil untuk menghadap jam 2, eh si anonim sudah menunggu sejak jam 12," kata Mardigu dalam podcast.

BACA JUGA:Anies Ditetapkan Balon Capres, DPW PKS Bengkulu Serukan All Out

Bahkan kata Mardigu, efek bebek lumpuh ini juga terlihat di zaman Obama dan Clinton diakhir masa jabatan. 

Lalu untuk zaman Jokowi, dia mengamati,  meski menjelang masa akhir jabatan Presiden, siapapun yang dipanggil Presiden pasti datang dengan cepat. Dia mengakui Jokowi sangat powerfull dan sangat jarang pemimpin seperti itu.

BACA JUGA:Didukung SBY di Pilpres 2024 Membuat Prabowo Subianto Terharu

"Maka akan terpikir, kalau dia diperpanjang 3 tahun, siapa yang protes, karena dengan powerfull nya Jokowi membuat sebuah pemikiran bahwa jika jabatan presiden diperpanjang, tidak akan yang protes.

Bahkan dalam Podcast itu juga, Mardigu mengatakan jikapun Pilres2 Februari 2024 tetap terjadi, maka bukan tidak mungkin Jokowi akan kembali ikut namun sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Raih Tanda Kehormatan Tertinggi Satyalancana Wira Karya Tahun 2023

"Dari padang memasangkan Prabowo-Gibran, kemungkinan ini kalimat saya kalaupun terpaksa pilpres Februari 2024 dilaksanakan, saya merasa bahwa pak Jokowi akan jadi Cawapres Prabowo," sambung Dia. 

Salah satu alasan penguatnya yakni ada bisnis yang belum selesai diantaranya, proyek IKN, Labuan Bajo, Kereta Cepat, Mandalika, BUMN dan yang terbaru proyek rempang. "semuanya itu harus selesai, sehingga perpanjangan masa jabatan bisa menjadi pilihan," tutupnya. (**). 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id