Cerpen: Ayo Coba jadi Wahyu

 Cerpen: Ayo Coba jadi Wahyu

Siti Mutmainah-Fahmi-radarbengkulu

"Nahh, kalau mau sekarang baris dulu yang rapi yahh. Wahyu, ayo nak! Berdirinya ditengah ya," ujar bu guru sambil menarik tangan Wahyu.

"Nah, nanti ibu bakal kasih tau Kela nama satu hewan. Terus Kela bakal peragain gerakan hewannya. Semuanya hadap kanan nak. Nanti kalau pundaknya dipegang mengadap kiri yaah. Lalu, tebak hewan apa yang diperagain. Terus kalian peragain keteman satunya sampe ujung ya," Ibu guru menjelaskan sambil menyontohkan peraturan bermain agar anak-anak hiperaktifnya dapat memahami ucapannya.

BACA JUGA:10 Manfaat Main Layang-Layang Bagi Anak, Ini Jarang Disadari, Nomor 3 Mengeratkan Hubungan Anak dan Bapak

 

"Waktu meragain hewannya cuman sampai hitungan 10 ya anak-anak. Nanti kalau yang salah kita coret mukanya pakai bedak, setuju?" ujar ibu guru. Semua murid menjawab setuju dengan semangat.

"Okee! Kita mulai ya. Kela hadap sini nak," Ibu guru menyentu pundak Kela.

"Gajah" Bisik ibu guru pada telinga kanan Kela.

 

Kela memegang pundak teman didepannya, ia mulai memperagakan bagaimana gajah. Ia menunjuk hidungnya, lalu menariknya ke atas, mengembungkan pipinya, lalu berjalan sambil mengangkat tanganya setengah.

"6 7 8 9 10, tengg. Waktunya habis. Ayoo hadap kanan nak, kasih tau teman didepannya juga," ujar ibu guru.

 

Murid-murid bergantian memeragakan gajah dengan cara mereka masing-masing. Ada yang hanya menunjuk nunjuk hidungnya, namun ada juga yang merangkak rangkak sambil menirukan suara gajah-gajah.

Wahyu memperagakan gajah dengan mudah. Ia menunjuk hidungnya, lalu menariknya, mengembungkan pipinya seolah berkata kalau hewan tersebut memiliki tubuh yang besar.

BACA JUGA:10 Pulau Terpampang Namanya di Kota Bengkulu, Seolah-olah Menyatukan Indonesia

Murid terakhir yang memperagakan gajah sudah kebingungan. Ia hanya berdiri, lalu meniru gerakan temannya yang sudah meluap dari kepalanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu