Metode Pendidikan Karakter Rasulullah

Metode Pendidikan Karakter  Rasulullah

Dr. Ujang Mahadi-Adam-radarbengkulu

Pada pribadi Rasulullah SAW., terdapat akhlak yang mulia yang patut dijadikan teladan. Kemuliaan akhlaknya itu diakui oleh banyak kalangan. Baik Islam maupun non-muslim, dan merekapun memujinya.

Pantaslah jika sejak kecil beliau sudah mendapat gelar Al-Amin (orang yang jujur dan terpercaya).

Sebagai sosok yang agung, beliau mendapat tugas mulia. Yaitu memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia. Sebagai mana sabdanya yang artinya:  “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia”.

 

Beliau berhasil melaksanakan amanah besar dengan mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang beriman dan beradab. Sekaligus, mencetak manusia yang berkarakter mulia.

Orang yang berkarakter adalah mereka yang memiliki prinsip dan memegang teguh nilai-nilai kebenaran. 

Prinsip dan nilai-nilai kebenaran harus berlandas pada Al-Quran dan As-Sunnah. Karena keduanya merupakan sumber kebaikan dan kebenaran yang mutlak dan berlaku universal. 

 

Seorang yang memiliki pribadi yang baik akan memberi kebaikan pada orang lain, dan senantiasa berusaha membuat dirinya bermanfaat bagi umat. 

Rasulullah SAW., bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya”.

 

Jamaah Jumat yang Mulia

Rasulullah SAW diutus sebagai pendidik, guru, memperbaiki moralitas dan keadaan umat saat itu. Beliau bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya dengan mengerahkan segala yang beliau punya, jiwa-raga dan tenaga untuk mendidik umat dengan pendidikan paripurna.

Rasulullah SAW diutus dengan membawa ajaran yang luhur dan bernilai tinggi, sebagai rujukan untuk diteladani dalam segala aspek kehidupannya. Al-Quran sejak 14 abad yang silam telah menjelaskan :

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu