Ujian Keimanan

Ujian Keimanan

Dr. Ismail, M. Ag-Adam-radarbengkulu

Banyaknya musibah, ujian dan bencana yang menimpa umat manusia, perbuatan korupsi meraja lela dimana-mana, maraknya pergaulan bebas, budaya buka-buka aurat, memudarnya rasa malu.

Fenomena mengakhiri hidup ada yang  dengan cara gantung diri, ada yang meminum racun serangga, ada yang dibunuh dengan cara sadis (dimutilasi) lalu dibuang  ke tempat sampah, ke selokan atau parit bagaikan sampah yang tak berguna.

 

Itulah pemandangan hidup yang sangat memilukan tentang realitas kehidupan yang harus kita tangani secara serius.

Sehubungan dengan berbagai peristiwa yang sedang menimpa umat manusia, yang menimpa umat Islam, bahkan yang menimpa bangsa kita ini, kiranya patut kita renungkan.

 

Pertama, apakah itu semua merupakan azab Allah SWT, karena kita telah lama membenamkan diri dalam kebutaan spiritual dan ketulian religius, sehingga perilaku kita mirip seperti umat Nabi Nuh AS,  umat Nabi Luth AS, kaum ‘Aad dan kaum Tsamud.

 

Kedua, atau merupakan hukuman karena sudah lama hidup bergelimang dosa, penyelewengan dan perselingkuhan yang kadang kala bukan rasa malu yang muncul, akan tetapi justeru malah bangga karena dikenal oleh banyak orang.

 Ketiga, atau itu semua merupakan ujian Allah SWT bagi kita semua orang yang beriman,  sebagaimana Nabi Muhammad SAW berkata ; semua manusia itu ada ujiannya, orang yang beriman lebih berat ujiannya, di atasnya para wali, kemudian para Nabi, di atasnya lagi para Rasul (ulul Azmi), dan di atasnya lagi adalah aku sendiri sahut Rasulullah SAW yang paling besar cobaannya.

 

Semua manusia pasti diuji oleh Allah SWT. Karenanya harus kita hadapi dengan sikap sabar.  Bisa jadi dengan ujian itu kita akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. 

Allah berfirman yang artinya:

“ Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesunguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqoroh: 153).  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu