Ujian Keimanan

Ujian Keimanan

Dr. Ismail, M. Ag-Adam-radarbengkulu

Seperti penyiksaan, pemboikotan, pemenjaraan, peperangan, dan siksaan fisik lainnya. Hal ini pula terjadi pada diri Rasulullah SAW dan para Sahabatnya ketika akan hijrah ke Yastrib (Madinah) bersama Abu Bakar r.a.

 

Pada saat itu keberadaan Rasulullah SAW selalu dipantau oleh Abu Hakam (Abu Jahal) bersama perwakilan setiap suku yang kuat dan dibekali senjata tajam untuk membunuh Rasulullah.

Akan tetapi atas izin Allah hal itu tidak terjadi. Justru Allah menidurkan mereka, sedangkan yang menggantikan Rasulullah SAW di atas pembaringannya adalah Ali bin Abi Thalib r.a. Begitu pula dengan keluarga Yasir, Bilal ibn Rabah, Abu Hudaifah, dan Abu Bakar r.a.

 

Pernahkah Abu Bakar mengalami serangan fisik selama di Makkah ? Jawaban, ya. Beliau membela Nabi Muhammad Saw saat pergi ke Ka’bah dan pelaku serangan fisik itu adalah Abu Hakam (Abu Jahal).

Sahabat lain yang mendapatkan serangan fisik, yakni Abu Hudaifah r.a.

 

Ketiga, Al-Quran menggunakan istilah berupa kata Wazulzilu (goncangan). Wa zulzilu ini adalah bentuk ujian paling besar bagi umat Islam, yaitu gabungan dari upaya menyerang mental dan menyerang fisik.

Biasanya setiap individu dari kaum muslim akan merasa kuat jika diuji dengan bentuk seperti ini. Akan tetapi, mereka akan lemah jika diuji dengan cacian, perundungan atau persekusi kepada orang tercinta mereka kecuali orang-orang pilihan Allah dengan keteguhan iman yang sangat kuat karena Allah SWT. 

 

Dalam sejarah peristiwa seperti ini pernah dialami oleh Sahabat Rasulullah SAW Amr bin Yasir R.a. yang sangat kuat menahan sakitnya cambukan atau panasnya besi yang ditempelkan kepada tubuhnya, tetapi dia tidak tahan jika ada perlakuan seperti itu kepada kedua orang tuanya.

Begitu juga, Nabi Musa A.S. mendapat ujian, yakni dikhianati oleh kaumnya sehingga beliau sangat sedih dengan cobaan ini. Padahal ketika diuji Allah untuk dirinya sendiri, Musa sangat kuat. Musa sangat bersedih saat diuji Allah dengan para pengikutnya yang berpaling dari ajaran Allah.

 

Nabi Ibrahim AS diuji Allah untuk menyembelih putranya yang sangat ia cintai. Ini adalah satu perintah yang betul-betul berat dan mungkin tidak masuk akal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu