Ujian Keimanan

Ujian Keimanan

Dr. Ismail, M. Ag-Adam-radarbengkulu

 

Hadirin Ma’asiral Muslimin Jamaah Jum’at Rakhimakumullah

Perang Ahzab merupakan perang besar yang dilakukan oleh umat Muslim selain Perang Badar dan Perang Uhud. Perang Ahzab memiliki arti perang melawan sekutu.

Perang Ahzab disebut juga dengan Perang Khandaq yang artinya parit. Dinamakan demikian karena parit menjadi strategi utama dalam peperangan ini.

 

Pada saat itu kaum Madinah menggali parit di sebelah Utara kota Madinah untuk menahan serangan dari pasukan sekutu.

Dalam kitab Rohiqul Maklum, Perang Ahzab terjadi karena kedengkian Yahudi Bani Nadhir terhadap kaum Muslimin. Semua bermula dari popularitas Islam di Madinah yang mengancam eksistensi ajaran Yahudi dan agama kaum Quraisy di Jazirah Arab.

 

Mengutip dari kitab Tahdzib Al Bidayah Wan Nihayah dan Siroh Nabawiyah Sohihah, Perang Ahzab ini berlangsung di Madinah pada tahun 5 Hijriyah atau 627 Masehi. Menurut catatan sejarah, dalam perang ini jumlah pasukan kaum Muslimin kalah jauh dengan pasukan sekutu.

Diriwayatkan bahwa pasukan Muslimin hanya terdiri dari 3.000 orang, sedangkan pasukan sekutu ada 10.000 orang. Pasukan Muslimin dipimpin oleh Rasulullah SAW dan pasukan sekutu dipimpin oleh Abu Sufyan.

 

Pasukan sekutu terdiri dari Bani Quraidzah, Bani Nadhir, kaum Ghathafan, dan kaum Quraisy.

Atas usulan Salman Al Farisi strategi untuk  menghadapi kekuatan besar musuh yakni dengan membuat parit. Parit dibuat dengan panjang 5.544 meter, lebar 4,62 meter, dan dalam 3,234 meter. Parit ini menghubungkan Harrah Waqim dan Harrah Al-Wabrah, terbentang dari utara hingga selatan Madinah.

 

Selama enam hari Nabi Muhammad dan warga kota Madinah menggali parit di utara kota. Sedangkan anak-anak, wanita, dan orang tua diamankan dalam benteng selama perang berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu