Masuk Zona Kontrak Kritis, Proyek RS Pratama Ipuh Semakin Terlambat
Suasana peletakan batu pertama Proyek Rumah Sakit (RS) Pratama Ipuh-SENO/IST-radarbengkulu
RADARBENGKULU - Proyek Rumah Sakit (RS) Pratama Ipuh semakin terlambat. Persentase keterlambatan semakin besar saja. Bahkan disebutkan, keterlambatan pekerjaan Proyek prestisius Pemkab Mukomuko itu sudah masuk zona kontrak kritis.
Tentu risiko dari kondisi tersebut bisa ada pemutusan kontrak. Lebih parah lagi, RS Pratama Ipuh di Desa Air Buluh yang sudah lama dinanti itu, berpotensi belum bisa beroperasi tahun 2024 mendatang.
BACA JUGA:Masih Minus, Dinkes Mukomuko Dorong Rekanan Percepat Pembangunan RS Pratama Ipuh
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Mukomuko, Jajat Sudrajad, sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek RS Pratama Ipuh menuturkan, keterlambatan sudah mencapai 10 persen.
Pada pekan ke 14 seharusnya capaian pembangunan bisa sebesar 44 persen. Akan tetapi pelaksana baru bisa mengejar diangka sekitar 35 persen.
BACA JUGA:Pekerjaan Proyek RS Pratama Ipuh Alami Keterlambatan
"Sebenarnya, dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, terjadi devisiasi sebesar 10 persen itu sudah masuk dalam kontrak kritis. Salah satu penyebab keterlambatan itu alat pendukung seperti mixer mesin pengaduk semen lambat didatangkan. Kami sudah mengingatkan hal itu kepada rekanan," ujar Jajat.
Ia menegaskan, pihaknya memberi waktu paling lambat 5 November 2023 kepada PT. Belimbing Sriwijaya selaku kontraktor proyek RS Pratama Ipuh itu untuk mengejar keterlambatan.
BACA JUGA:Terindikasi Ada yang Ditutupi, Kejari Mukomuko Berhenti Dampingi Pembangunan RS Pratama Ipuh
"Kita deadline, tanggal 5 November itu keterlambatan minimal tidak lagi 10 persen. Artinya, kalau persentase keterlambatan berkurang, ada progres. Ada harapan," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu