Jalan Hidup Terbaik

Jalan Hidup Terbaik

Dr. H.M. Nasron HK. M.Pd.I-Adam-radarbengkulu

Kehidupan ini adalah memang sebuah pilihan. Karena faktanya kita menemukan banyak pilihan-pilihan dalam hidup yang akan membawa kita ke arah yang dituju. Dalam fase kehidupan, kita sering bertemu dengan persimpangan jalan dan harus memilih jalan mana yang akan kita tempuh.

Sebelum kita lahir ke dunia pun, kita juga sudah diberikan pilihan dan perjanjian oleh Allah SWT untuk memilih apakah akan hidup di dunia atau tidak. Sehingga keberadaan kita di dunia ini adalah hasil dari sebuah pilihan dan perjanjian.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hadid ayat 8 yang artinya, “Mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajakmu beriman kepada Tuhanmu ? Sungguh, Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang mukmin."

Ayat ini telah mengungkapkan bahwa pilihan yang harus kita pilih adalah antara diberi kesempatan hidup di dunia dan senantiasa beriman kepada Allah SWT ataukah tidak menjalani kehidupan di dunia ini. Dari pilihan ini, ternyata kita memilih untuk hidup di dunia, sehingga kita harus memegang janji kita untuk beriman dan beribadah kepada Allah SWT.

 

Perlu kita ketahui bersama , bahwa pilihan perjanjian ini telah dilakukan setelah manusia pertama di dunia ini, yakni Nabi Adam AS diciptakan.

Hal ini tergambar dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh  Abu Hurairah yang artinya: “Sewaktu menciptakan Nabi Adam, Allah mengusap punggungnya. Maka berjatuhanlah dari punggungnya setiap jiwa keturunan yang akan diciptakan Allah dari Adam hingga hari Kiamat. Kemudian, di antara kedua mata setiap manusia dari keturunannya Allah menjadikan cahaya yang bersinar. Selanjutnya, mereka disodorkan kepadanya. Adam pun bertanya, “Wahai Tuhan, siapakah mereka ?” Allah menjawab, “Mereka adalah keturunanmu.” (HR. Al-Tirmidzi).

 

Selain perjanjian tersebut, sebelum manusia lahir ke dunia, Allah juga sudah menyodorkan pilihan-pilihan lainnya seperti yang termaktub dalam AL-Qur’an surat Al-Ahzab: 72 yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh.”

Saat melakukan upaya untuk memilih dari pilihan-pilihan yang ada, banyak faktor yang menjadi pertimbangan kita dalam menentukan pilihan. Diantaranya adalah faktor internal dari diri kita .Seperti pengalaman hidup dan keyakinan yang tumbuh.

 

Namun ternyata juga ada faktor eksternal. Seperti dukungan dari orang lain yang semakin menguatkan pilihan kita atau bahkan godaan-godaan setan yang bertujuan untuk menggoda dan mengarahkan pada pilihan yang membawa kepada kesengsaraan.

Diantara cara dan tahapan setan menggoda manusia telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 17 yang artinya: “Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” Ayat ini mengingatkan kepada kita untuk hati-hati pada godaan setan saat kita harus memilih jalan kehidupan kita di dunia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu