Penataan Wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Dimulai, 39 Pedagang Diminta Kosongkan Lokasi Sebelum 30 Desembe

Penataan Wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Dimulai, 39 Pedagang Diminta Kosongkan Lokasi Sebelum 30 Desembe

anggaran mempercantik wisata danau dendam tak sudah cair di tahun 2024-Windi/PUPR Provinsi-

RADAR BENGKULU - Sebanyak 39 pedagang yang beroperasi di area wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) diwajibkan untuk mengosongkan lapak dagang mereka sebelum tanggal 30 Desember 2023. Hal ini dilakukan dalam rangka penataan kawasan wisata tersebut. Untuk Pedagang yang terkena imbas penataan ini mencakup berbagai jenis usaha, termasuk pedagang makanan, buah-buahan, cutting stiker, dan lainnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi BengkuluTejo Suroso, ST, M.Si, menjelaskan bahwa Kementerian PUPR saat ini sedang melakukan survei akhir pengukuran detail untuk perencanaan penataan kawasan wisata DDTS. Pembangunan direncanakan akan dimulai pada bulan Juni 2024.

BACA JUGA:Pembebasan Lahan Untuk Penataan DDTS Bengkulu Dimulai 

"Batas akhir kami minta tanggal 30 ini sudah mulai pengosongan, karena nanti kalau sudah mulai pembangunan, akan dibuka semua, termasuk yang ada di area lapak pedagang," ujar Tejo.

Tejo juga menjelaskan bahwa pondok-pondok yang digunakan oleh pedagang saat ini harus dibongkar, karena seluruh area akan diaspal. Selain itu, akan ada penutupan jalan untuk sementara waktu sehingga tidak ada kendaraan yang dapat melintas di area tersebut.

BACA JUGA:Wisata Danau Dendam Tak Sudah Terus Dipercantik, Cek Ada yang Baru Tentang Lokasi Wisata Ini

Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu juga telah merancang auning yang akan dibangun khusus untuk pedagang. Namun, hanya pedagang yang telah beroperasi di lokasi tersebut yang berhak menempati auning tersebut.

"Relokasi tidak ada, nanti mereka sendiri yang pindah," tutup Tejo.

BACA JUGA:Dibalik Nama Wisata Danau Dendam Tak Sudah Ternyata Ada Kisah Patah Hati Seorang Gadis?

Salah seorang pedagang, Sutardi, mengungkapkan bahwa pembongkaran yang telah dilakukan adalah inisiatif sendiri karena suatu saat lahan tersebut akan diambil alih oleh pemerintah. Meskipun dia bersedia pindah sementara, ia berharap pemerintah dapat memenuhi janjinya untuk menyediakan auning baru agar semua pedagang dapat kembali beroperasi.

"Kalau kita pribadi lokasi sudah siap. Nanti setelah ini selesai dan sudah ada auning, kita akan kembali ke sini. Dengan harapan semua pedagang di sini bisa mendapatkan auning itu," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: