Awal 2025 Pembangunan Lanjutan Wisata Danau Dendam Tak Sudah Provinsi Bengkulu Berlanjut
Pembangunan Danau Dendam Tak Sudah provinsi bengkulu akan Dimulai Awal Tahun 2025, ini persiapan pemprov bengkulu-poto PUPR provinsi Bengkulu-
RADAR BENGKULU - Pengelolaan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Kota Bengkulu dipastikan akan berlanjut pada awal tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Bengkulu, Isnan Fajri, dalam Rapat Pembahasan Teknis Pengelolaan Kawasan Wisata DDTS yang berlangsung di Ruang Rapat Rafflesia, Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis, 13 Juni 2024.
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari Focus Group Discussion (FGD) pertama yang telah diadakan oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI pada tanggal 7 Juni lalu.
Dalam FGD tersebut, berbagai pihak terkait membahas konsep dan rencana teknis pengelolaan kawasan wisata DDTS.
"Setelah FGD pertama, kami akan melaksanakan FGD kedua sekitar bulan Juli. Target lelang paling lambat akan dilakukan pada akhir tahun 2024, sehingga pekerjaan dapat dimulai pada awal tahun 2025 mendatang," jelas Isnan.
Teknis pengelolaan DDTS ini akan melibatkan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu bersama dinas teknis lainnya. Seperti Dinas Pariwisata, Dinas PUPR, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UKM.
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, Yuliswani, menjelaskan, potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan kawasan ini bisa mencapai Rp 361 juta per bulan. Ini menjadi peluang besar bagi peningkatan ekonomi daerah melalui pengelolaan yang optimal.
Dalam perencanaan penataan kawasan DDTS, daya tampung parkir diperkirakan mampu menampung 245 mobil dan 320 motor per hari.
Dengan penerapan jam operasional dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB pada hari biasa dan dari pukul 05.00 hingga 23.59 WIB di akhir pekan, prediksi pendapatan parkir bisa mencapai Rp 243 juta per bulan.
"Ada juga fasilitas Panggung Gedang untuk pertunjukan event rutin di DDTS. Prediksi PAD dari sewa Panggung Gedang ini sebesar Rp 32 juta per bulan. Panggung ini dirancang untuk menampung hingga 400 pengunjung. Momen pertunjukan juga akan menjadi sumber PAD tambahan," papar Yuliswani.
Selain itu, pengelolaannya juga mencakup penyewaan kios. Diperkirakan akan ada 18 kios souvenir dan 18 kios kuliner yang berpotensi menghasilkan pendapatan sekitar Rp 54 juta per bulan.
BACA JUGA:Motor Listrik Asal Tangerang Selatan Mampu Menempuh 120 Km Sekali Cas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: