Mengambil Hikmah dari Peristiwa Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW

Mengambil Hikmah dari Peristiwa Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW

Teddy Safutra, S.H.I-Adam-radarbengkulu

Setelah itu, Nabi mengalami kekerasan dan perlawanan orang Quraisy yang lebih berat terhadap dakwahnya. Sampai Nabi menyampaikan keluh-kesah kepada Allah SWT dalam doa sebagaimana yang diriwayatkan imam Thabrani dalam kitab al-Mu’jam al-Kabir, Jilid 14, Halaman 139 yang artinya : "Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku, kekurangan daya upayaku di hadapan manusia."

Dari sini, dapat dilihat bahwa Israk Mikraj adalah bentuk anugerah dari Allah SWT atas segala cobaan yang dihadapi Nabi sekaligus sebagai harapan baru untuk menelusuri jalan dakwah yang lebih cerah.

 

Allah SWT memberikan pertolongan kepada Nabi sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’am, ayat 34 yang artinya: "Sungguh rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, lalu mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat Allah. Sungguh, telah datang kepadamu sebagian berita rasul-rasul itu."

 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Pelajaran yang harus diambil dari peristiwa Israk Mikraj ini adalah bahwa setiap ujian dan kesulitan yang dihadapi akan diganti dengan anugerah dan kemudahan. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Insyirah, ayat 5 dan 6 yang artinya: "Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan."

Ini adalah bentuk keyakinan seorang yang beriman terhadap Allah yang selalu menolong orang-orang yang beriman.

 

Bahkan ketika seluruh penghuni bumi menyakiti seorang yang beriman, maka seluruh penghuni langit akan turun memberikan pertolongan.

Hal ini tergambar dalam kondisi yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW ketika menerima tekanan dari penduduk Makkah, kemudian mencoba mencari pertolongan dari penduduk Thaif, tetapi ditolak dan ditentang.

 

Sampai akhirnya ketika Nabi ingin kembali ke Makkah, penduduknya selalu menghalangi kehadiran Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, Allah SWT dan seluruh penduduk langit turun untuk menolong Nabi dan membawa ke langit sebagai bentuk pertolongan dan semangat kepada Nabi untuk melanjutkan perjuangan dakwah.

Hal ini sebagaimana substansi sabda Nabi yang diriwayatkan imam Bazzar dalam kitab al-Musnad, Jilid 15, Halaman 327 yang artinya: "Sesungguhnya pertolongan datang dari Allah sesuai kadar kesulitan yang dijalani dan kesabaran datang dari Allah sesuai kadar ujian yang dihadapi."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu