Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadan Masih Tetap Dilaksanakan Masyarakat Seluma

Tradisi  Ziarah Kubur  Jelang   Ramadan Masih Tetap Dilaksanakan Masyarakat Seluma

Ilustrasi ziarah kubur-Wawan/dok-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Memasuki bulan Ramadan, seluruh TPU (Tempat Pemakaman Umum) di Kabupaten Seluma tampak bersih.

Umat muslim pun mulai berduyun-duyun mendatangi TPU. Tradisi  ziarah kubur jelang Ramadan seolah-olah menjadi tradisi yang tak terlupakan bagi muslim.

BACA JUGA:Bupati Seluma Tutup Diklat Terpadu Dasar Banser , Ini Pesanya

 

Tradisi terjadi hampir di seluruh daerah,dan  memiliki penyebutan yang berbeda.  Seperti nyekar, munggahan, dan lain-lain.

Dalam Islam sendiri, hukum ziarah kubur diperbolehkan. Hal ini merujuk pada hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:

BACA JUGA:Wakil Ketua I DPRD Seluma Minta Bupati Tuntaskan Masalah Status Tiga Kades yang Masih Menggantung

 

"Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan 'hujran' (ucapan-ucapan batil)." (HR Muslim).

" Ini sudah menjadi tradisi, memasuki Ramadan mengirim doa untuk keluarga dan kerabat. Jika tidak, Ramadan dan Idul Fitri, perasaan masih terasa ada yang kurang," kata Yogi HC, salah seorang peziarah dimakam TPU Kelurahan Sido Mulyo, Kecamatan Seluma Selatan, Senin, 11 Maret 2024.

BACA JUGA:Tingkatkan Akses Internet, Wakil Bupati Seluma Temui BAKTI Kominfo

 

Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam karangan Dr H Murodi MA, nyadran atau ziarah kubur ini bertujuan untuk menghormati orang tua atau leluhur. Mulanya, tradisi tersebut merupakan peringatan hari kematian para raja yang telah mangkat.

Ketika Islam masuk dan berkembang di Jawa, tradisi nyadran tetap dipertahankan dengan memasukkan nilai-nilai Islam di dalamnya. Hingga kini, ziarah kubur seperti menjadi agenda wajib menjelang Ramadan. ()

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu