Yuk Cari Tahu 8 Faktor Meningkatnya Resiko Penyakit Jantung Menurut Ahli

“Ada banyak jenis kardiomiopati,” kata Sado. 

“Banyak yang disebabkan oleh faktor genetik. Terkadang otot jantung terlalu tebal, terkadang tidak berkontraksi dengan baik atau terkadang menjadi kaku sehingga sulit untuk rileks saat terisi darah.” Penyakit-penyakit ini dapat muncul dalam berbagai cara, kata Sado. 

Meskipun kardiomiopati tidak dapat disembuhkan, ada pengobatan yang dapat membantu mengatasi gejala dan mengurangi risiko gagal jantung. 

Menurut BHF, hal ini termasuk mengurangi asupan alkohol, mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh, berolahraga secara teratur, dan menurunkan stres.  

Terkadang, tanda pertama seseorang menderita kardiomiopati genetik adalah kematian mendadak.

“Hal ini terlihat pada atlet-atlet terkenal dan itulah sebabnya banyak organisasi olahraga elit melakukan pemeriksaan jantung secara rutin terhadap anggotanya,” katanya.

6. Seks

Salah satu jenis penyakit jantung yang paling umum adalah penyakit arteri koroner, yang menyebabkan kematian 1 dari 8 pria dan 1 dari 14 wanita di AS, kata Sado.

Menurut John Hopkins Medicine , perempuan dan laki-laki memiliki banyak faktor risiko penyakit jantung yang sama, namun beberapa faktor yang berhubungan secara khusus dengan perempuan, atau dapat mempengaruhi perempuan secara tidak proporsional, termasuk kadar testosteron yang tinggi sebelum menopause, peningkatan hipertensi selama menopause, serta stres dan depresi.

Disfungsi Ereksi (DE) dapat menjadi indikator awal apakah seorang pria akan terserang penyakit kardiovaskular, menurut sebuah artikel tahun 2013 di Arab Journal of Urology.

Laki-laki muda yang mengalami DE namun tidak memiliki gejala penyakit jantung mempunyai peningkatan risiko yang signifikan, menurut tinjauan tersebut. 

Pria juga menunjukkan tanda-tanda penyakit jantung rata-rata 10 tahun lebih awal dibandingkan wanita, menurut ulasan tahun 2010 di Dutch Heart Journal .

7. Stress

Stres dapat membuat orang rentan menghadapi masalah jantung di usia muda.

Hal ini mungkin karena stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. 

Sumber: