Leletnya Sistem Pembongkaran Batu Bara di SJR Bengkulu Sebabkan Antrean Panjang dan Kemacetan

Leletnya Sistem Pembongkaran Batu Bara di SJR Bengkulu Sebabkan Antrean Panjang dan Kemacetan

Butuh Solusi Kongkrit, Sopir Truk Keluhkan Antrean Panjang dan Kemacetan di Pulau Baai Provinsi Bengkulu-windi-

 

RADAR BENGKULU  - Antrean panjang truk pengangkut baru bara di Pelabuhan Pulau Baai menjadi sorotan utama bagi para sopir yang mulai mengalami kesulitan akibat kemacetan yang terjadi.

Salah seorang sopir truk, Eko Noprinto,  yang beroperasi di area tersebut, mengungkapkan keluhannya terhadap situasi tersebut.

Menurut Eko Noprinto, antrean truk yang mengular dari pabrik inti hingga ke stokpile SJR disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk leletnya sistem pembongkaran batu bara di stokpile SJR.

Hal ini menyebabkan truk-truk pengangkut harus menunggu lebih lama dari biasanya, yang pada akhirnya berdampak pada kemacetan yang semakin parah.

"Sistem pembongkaran batu bara di stokpile SJR berjalan dengan lambat, sehingga truk-truk pengangkut harus menunggu antrean yang panjang sebelum dapat melakukan pengangkutan," ungkap Eko Noprinto.

BACA JUGA:5 Komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu Mengatasi Masalah Stunting dan Capai Target Nasional

BACA JUGA:Pemprov dan Polda Bengkulu Bahas Keamanan Pemudik dan Ketersediaan Bahan Pokok Selama Idul Fitri Tahun 2024

Selain itu, Eko juga menyoroti kondisi jalan menuju lokasi stokpile yang berlobang dalam-dalam, yang semakin memperparah situasi kemacetan.

Kondisi jalan yang buruk menyebabkan truk-truk pengangkut baru bara kesulitan untuk melintas dengan lancar, bahkan meningkatkan risiko kerusakan pada kendaraan.

"Jalan menuju stokpile rusak. Banyak jalan yang berlubang ini juga menjadi penyebab macet panjang," kataya.

Kondisi tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas pengangkutan baru bara, tetapi juga berpotensi menyebabkan kelancaran kendaraan yang melintas di sekitar.

Sehingga masyarakat yang melakukan aktivitas terganggu berpotensi terjadi kecelakaan.

"Selain kami sebagai pengangkut batu bara juga masyarakat juga sangat tergantung ditakutkan terjadi kecelakaan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: