6 Tanda Anda Mungkin Makan Terlalu Banyak Protein

6 Tanda Anda Mungkin Makan Terlalu Banyak Protein

6 tanda peringatan utama untuk mengetahui apakah kamu mungkin mengonsumsi terlalu banyak protein dalam hari-harimu.-Ist-

BACA JUGA:Korban Tabrakan antara KA Rajabasa dan Bus Angkutan Umum di Oku Timur Terjamin Jasa Raharja

BACA JUGA:Dempo Xler yakin Putusan MK Mampu Mewujudkan Harapan Rakyat Indonesia, Prabowo-Gibran Menang

Mengikuti diet tinggi protein sering kali berarti mengonsumsi sangat sedikit karbohidrat, dan hal ini tidak berkelanjutan bagi sebagian besar dari kita dalam jangka panjang. 

Hal ini dapat menyebabkan mengidam makanan dan berkurangnya energi untuk berolahraga di pagi hari dan dapat membuat kamu mendapatkan kembali berat badan yang telah ingin dihilangkan dengan susah payah.

5. Lelah Sepanjang Waktu

Meskipun kamu termasuk orang yang tidur delapan jam setiap malam, mengonsumsi terlalu banyak protein tetap dapat membuat tubuhmu lelah karena beberapa alasan. 

Pertama, kita sekarang tahu bahwa konsumsi berlebihan dapat membebani ginjal, hati, dan tulang sehingga menyebabkan mereka bekerja lembur.

Selain itu, mengonsumsi terlalu sedikit karbohidrat dapat memengaruhi otak kita, menghalangi kita untuk menjadi tajam, fokus, dan berenergi setiap hari.

Karena karbohidrat adalah sumber energi utama otak, kamu mungkin ingin meningkatkan asupan makanan sehat , seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, agar dapat kembali ke kondisi terbaik. 

Hal ini tidak hanya dapat membantumu mendapatkan kembali energi, tetapi kamu akan mendapatkan lebih banyak vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan tubuh agar sehat dan bahagia secara keseluruhan. 

6. Mengalami Bau Mulut

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal pernah mencoba diet keto, mungkin pernah mendengar istilah " keto breath ".

Hal ini terjadi ketika lebih fokus mengonsumsi protein dan lemak daripada karbohidrat sehat.

Tubuhmu harus menyesuaikan diri dan memproduksi keton yang berbau tidak sedap, seperti aseton (ya, bahan dalam penghapus cat kuku!)

Mencoba menemukan pendekatan konsumsi makronutrien yang lebih seimbang akan membantu tubuhmu kembali mengonsumsi karbohidrat dan membuat napas kembali segar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: