Hikayat Nabi Ibrahim AS dalam Haji dan Kurban
Dr. Drs. H. Ramadlon, M.Pd-Adam-radarbengkulu
Atas peristiwa ini Malaikat Jibril yang membawakan hewan untuk disembelih sebagai pengganti Isma’il pun berseru,
“Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar.”
Takbir ini disambut Nabi Ibrahim AS dengan, “Lailaha illahu Allohu Akbar”
yang kemudian disambung oleh Isma’il, “Allohu Akbar
Walillahil Hamdu”.
Dari peristiwa epik inilah, umat Islam kemudian disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah. Peristiwa ini juga menegaskan bahw seseorang dilarang keras mengalirkan darah manusia.
Jamaah Shalat Idul Adha Rohimakumulloh,
Dari peristiwa bersejarah keluarga Nabi Ibrahim AS ini, kita bisa banyak mengambil hikmah dan keteladanan. Dimulai dari keteladanan perjuangan hidup sampai dengan keteguhan iman dan takwa dalam menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi karangan-larangan-Nya.
Kisah-kisah Nabi Ibrahim AS, yang termaktub dalam Al-Qur’an dan terwujud dalam bentuk ibadah seperti Sa’i, Melempar Jumrah, Puasa Tarwiyyah Dan ‘Arofah, serta menyembelih hewan kurban ini harus semakin meningkatkan keyakinan dan keteguhan kita dalam beribadah. Karena memang tujuan dari diciptakannya kita ke dunia ini adalah untuk beribadah.
Allah SWT berfirman yang artinya : “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS Ad Dzariyat: 56).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu