Jarang Diketahui! 5 Makanan Fermantasi Ini Dapat Meningkatan Kesehatan Usus dan Mencegah Kebotakan
Jarang Diketahui! 5 Makanan Fermantasi Ini Dapat Meningkatan Kesehatan Usus dan Mencegah Kebotakan -Ist-
radarbengkuluonline - Sudah menjadi rahasia umum bahwa makanan fermentasi sangat bermanfaat jika Anda ingin meningkatkan kesehatan usus dan pencernaan.
Namun, tahukah Anda bahwa makanan fermentasi juga memiliki manfaat kesehatan lainnya, seperti mencegah kebotakan dan mempercantik kulit?
Menurut para pakar kesehatan dalam sebuah penelitian di Korea, makan kimchi setiap hari, yang harganya tidak lebih dari 80.000 rupiah di supermarket, dapat mencegah kenaikan berat badan.
Sebuah penelitian terhadap 115.726 orang menemukan bahwa makan tiga porsi makanan Korea yang terbuat dari sayuran yang difermentasi setiap hari dapat mengurangi risiko obesitas pada pria.
Studi ini juga menemukan bahwa makan kimchi yang terbuat dari lobak dapat mengurangi ukuran pinggang pada wanita dan pria.
Ada banyak bukti yang menunjukkan manfaat dari makanan fermentasi seperti yoghurt, kefir, asinan kubis, dan kimchi.
Makanan ini mengalami proses fermentasi, yang mendorong pertumbuhan probiotik yang mendukung kesehatan yang baik.
Ahli gizi gastrointestinal dari Oxford, Catherine Nash, mengatakan: “Usus memiliki ekosistem yang unik dengan ribuan mikroorganisme yang berbeda, termasuk bakteri, virus, ragi, dan jamur.
Saat ini ada dorongan besar untuk kesehatan usus dan salah satu cara untuk menjaga usus adalah dengan membuat ekosistem dan bioma usus yang beragam.
Mengonsumsi makanan fermentasi dapat meningkatkan keanekaragaman mikrobiota usus, memelihara dan merawat usus, yang dapat memberikan efek positif lainnya bagi tubuh.
Berikut ini mengutip dari sumber wartakota, adalah lima makanan fermentasi yang dapat memebrikan manfaat bagi kesehatan:
Kimchi: bagus untuk menurunkan berat badan dan mencegah kerontokan rambut
Liv Morrison, ahli gizi klinis dan ahli diet di aplikasi kesehatan dan kebugaran Kic, mengatakan: “Kimchi adalah makanan fermentasi tradisional Korea dengan rasa panas dan asam, biasanya dimakan sebagai pendamping makanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: