Pemain Seni Dendang Khas Bengkulu Selatan Tidak Ada Lagi dari Generasi Muda

Pemain  Seni Dendang Khas Bengkulu Selatan Tidak Ada Lagi dari  Generasi Muda

Kabid Kebudayaan Hendra Gunawan, SE-Fahmi-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id, Manna - - Saat ini sudah banyak yang  melupakan budaya yang menjadi ciri khas daerah tertentu. Hilangnya budaya tersebut bisa dikarenakan akibat dari majunya zaman serta kemajuan teknologi yang semakin hari mengikis kebudayaan kita. 

PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan Lusi Wijaya ,M.Pd melalui Kabid Kebudayaan Hendra Gunawan, SE menyampaikan, kalau dilihat dari setiap perlombaan  yang dilaksanakan, bisa dikatakan tidak ada lagi pemain seni dendang ini dari golongan kaum muda. Kebanyakan, sudah tua. Tidak tahu mengapa tidak ada pemain yang muda.

BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan Lakukan Monitoring Kesiapan Mall Pelayanan Publik

BACA JUGA:Satpol PP Bengkulu Selatan Amankan Sembilan Orang Pelajar, Seorang Kedapatan Membawa Sajam

 

"Bahkan, sudah ada keluh kesah yang disampaikan oleh beberapa guru seni, kebanyakan anak - anak yang ada disekolah tidak mau ikut kesenian tradisional tersebut.Banyak pergelaran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa, tetapi ketertarikan para generasi muda tidak ada untuk meneruskan seni dendang yang ada,"ucap Hendra diruang kerjannya  kemarin.

Adapun langkah dari Bagian Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menanamkan kecintaan generasi kepada seni tradisional,  baik itu seni dendang, tari dan lainnya.Pihaknya sengaja membuat perlombaan antar sekolah, bahkan  ada masukkan juga bahwa pembelajaran kesenian itu  ditekankan disetiap sekolah, baik SD maupun SMP.

BACA JUGA:Masih Aman dan Terkendali, Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat di Bengkulu Selatan Diperketat

BACA JUGA:Koramil 408-04 Kodim 0408 Bengkulu Selatan - Kaur Bagikan Bendera Merah Putih

 

Selanjutnya,nanti pihaknya juga akan meminta kepada Kepala Dinas untuk membuatkan suatu kebijakan dengan mengharuskan disetiap sekolah ada pelajaran kesenian daerah disetiap sekolah,tanpa harus menggangu pelajaran lain. Karena, mata pelajaran muatan lokal memang sudah ada disekolah,tetapi hal itu direncanakan pada ajaran baru 2024 2025 nanti.

"Terkait metode pembelajarannya kita serahkan sendiri kepada pihak sekolah, khsusunya guru seni. Yang pasti pelajaran seni harus masuk kedalam pelajaran muatan lokal. Apakah memang mengundang guru seni atau seperti apa. Yang pasti kita berharap rasa kesenian itu bisa ditanamkan didalam jiwa setiap anak,sehingga mampu menumbuhkan karakter yang lebih baik,akan yang tersirat didalam suatu seni tersebut,"pungkas Hendra. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu