Persoalan SMKS Aisyiyah Manna Tetap Lanjut Walaupun Barli Halim Tidak Menjabat Ketua DPRD Lagi

 Persoalan SMKS Aisyiyah Manna Tetap Lanjut Walaupun Barli Halim Tidak Menjabat Ketua DPRD Lagi

Ketua DPRD Bengkulu Selatan Barli Halim, SE-Fahmi-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id, Manna -- Ketua DPRD Bengkulu Selatan, Barli Halim,SE mengatakan, sepeninggal dirinya yang nanti akan dilantik menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu, maka persoalan yang belum sempat diselesaikan akan dititipkan kepada anggota yang lain sebagai pemangku kebijakan untuk menyelesaikannya.

"Kalau dilihat dari pemberitaan yang telah beredar dibeberapa media, sebenarnya kita merasa sedih. Karena, atas kebijakan yang diambil oleh pihak sekolah justru telah mencoreng nama baik dunia pendidikan. Tetapi sebelum kita mengambil tindakan atau langkah lain, kita akan panggil terlebih dahulu agar kita mengetahui duduk persoalannya,"ungkap Barli kepada RADAR BENGKULU, Minggu ,25 Agustus 2024.

BACA JUGA:Gusnan -Ii Sumirat Mendaftar ke KPU Bengkulu Selatan Didampingi Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:OPD Harus Paham Soal Penataan Aset Daerah Bengkulu Selatan

 

Yang mana dalam pemberitaan sebelumnya, persoalan yang dihadapi tiga orang siswi SMK Aisyiyah Manna ini perihal didalam rapor yang dinyatakan naik kelas, bahkan sudah disetujui oleh Kepala Sekolah,tetapi pada saat orang tua wali murid yang ingin melakukan daftar ulang justru mendapatkan kenyataan bahwa anaknya tidak naik kelas.

Kalau begitu, nanti akan diketahui mengapa hal ini bisa terjadi. Apakah itu sebuah kelalaian dari pihak sekolah. Apakah kesalahan yang dilakukan oleh oknum, barulah nanti setelah dipertemukan semua pihak akan diambil keputusan yang baik dan benar untuk kepentingan bersama. Apalagi ini menyangkut masa depan.

BACA JUGA:Tingkatkan Profesionalisme Pejabat, Pemda Bengkulu Selatan Lakukan Ini

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan Ciptakan Inovasi Sesuai SK Empat Menteri Tentang UKS

 

"Dengan terjadinya persoalan ini, nantiakan menjadi tanda tanya besar mengapa hal ini bisa terjadi. Dan ada apa kok bisa- bisanya sampai melakukan hal tersebut. Sampai - sampai salah satu anak tidak mau sekolah lagi karena trauma akan dunia pendidikan. Hal ini juga sebenarnya jangan sampai terjadi. Tetapi keputusan nantinya bisa diambil setelah kita pertemukan semua pihak,"pungkas Barli. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: