Komisi 3 DPRD Kota Bengkulu Perjuangkan Insentif 577 Guru Honorer TK yang Dipangkas Sejak 2019

Komisi 3 DPRD Kota Bengkulu Perjuangkan Insentif 577 Guru Honorer TK yang Dipangkas Sejak 2019

Komisi 3 DPRD Kota Bengkulu Perjuangkan Insentif 577 Guru Honorer TK yang Dipangkas Sejak 2019-Dok RBO-

 

radarbengkuluonline.id -- Komisi 3 DPRD kota Bengkulu akan perjuangkan dana insentif para guru honorer TK dan paud.

Ini terungkap ketika Perwakilan guru honorer tingkat TK dan paud menggelar rapat dengar pendapat bersama komisi 3 DPRD kota Bengkulu.

Salah satu poin yang dibahas yakni tentang hilangnya dana insentif guru honorer sejak 2019 atau ketika Indonesia dilanda covid 19.

Lantaran honor insentifnya dialihkan Pemerintah Kota Bengkulu sejak tahun 2019, Akhirnya membuat rombongan perwakilan Guru honorer yang berjumlah 577 orang di Kota Bengkulu melakukan hearing dengan Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Selasa (5/11).

BACA JUGA:Komisi 3 DPRD Kota Bengkulu Sepakat Infrastruktur Sekolah dan Pasar Dibenahi, Pedagang dan Guru Diperhatikan

Rombongan guru honorer tersebut langsung diterima Ketua Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Marliadi, didampingi Wakil Ketua Komisi Evi Asna, dengan anggota Erni Novita, Andi Saputra, dan Indra Sukma. 

Dalam kesempatan itu, juru bicara Perwakilan Guru Honorer, Wiwisti Herawati, menyampaikan aspirasi guru honorer agar Pemerintah Kota Bengkulu dapat kembali mengalokasikan lagi insentif guru yang selumnya sudah pernah ada. 

Disinggung soal kenapa masih banyak guru honorer tetap bertahan..? Dia mengatakan bahwa alasannya itu karena beberapa hal diantara lain para guru tersebut masih banyak berharap bisa mendapatkan kesempatan formasi penerimaan P3K, dan tunjangan profesi guru serta harapan lainnya. 

"Makanya sampai saat ini mereka masih banyak yang bertahan. Disamping karena adanya panggilan hati sebagai tenaga pendidikan sejak lama," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Komisi III, Marliadi, mengaku sangat prihatin dengan nasib guru honorer TK dan PAUD Kota Bengkulu yang selama ini ternyata hanya menerima gaji sebesar Rp 150-350 ribu perbulan. Untuk itu, dia memastikan akan merekomendasikan kepada pihak Badan Anggaran (Banggar) dan TAPI untuk menganggarkan alokasi insentif guru tersebut. 

"Ini sudah menyangkut hajat hidup dan kesejahteraan orang banyak, kenapa harus menunggu anggaran tahun depan jika tahun ini bisa diupayakan. Yang jelas sudah kita hitung besaran anggarannya berkisar Rp 1 milliar 38 juta untuk 577 guru dengan besaran insentif Rp 150 ribu perbulan," benernya. 

Politisi Gerindra ini juga berencana mengajukan kenaikan insentif yang diusulkan tersebut sebesar Rp 200 ribu perbulan dari alokasi awal yang pernah diterima Rp 150 ribu."Karena nilai Rp 150 ribu itu sudah tidak ada artinya bila dibawa ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari," jelasnya. 

Sementara itu, Andi Saputra selalu anggota Komisi III, ikut prihatin dengan nasib guru TK dan PAUD Kota Bengkulu. Untuk itu, dia berencana akan mengalokasikan dana aspirasinya tersebut untuk program bidang guru PAUD dan TK. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: