Waspada, Peternak Bengkulu Selatan Harus Pahami Ciri - Ciri Penyakit Ngorok

Waspada, Peternak Bengkulu Selatan Harus Pahami Ciri - Ciri Penyakit Ngorok

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Ikat Aliman Maulana,SP-Fahmi-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id, Manna - Berbagai macam penyakit mengancam ternak yang sewaktu - waktu bisa menyerang ternak yang kita miliki.

Salah satunya yaitu Penyakit Ngorok (SE) yang akhir - akhir 2024 ini menyerang hewan ternak. Untuk itu pemahaman serta ciri penyakit harus diketahui oleh seluruh Peternak. Tujuannya, agar nanti bisa mengambil langkah awal untuk mengantisipasi agar penyebaran penyakit tidak cepat menular kepada hewan ternak yang lain.

BACA JUGA: SMPN 9 Bengkulu Selatan Raih Juara II Turnamen Futsal Tingkat Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Program PENA Dari Kemensos RI Sangat Bermanfaat untuk Masyarakat Bengkulu Selatan

 

Kepala  Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Sakimin S.Pt melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Ikat Aliman Maulana,SP menyampaikan, biasanya penyakit  SE ini menimpa hewan ternak jenis kerbau. Tetapi tidak menutup kemungkinan kalau hewan lain seperti sapi dan kambing bisa terkena juga. Karena, hewan ini bisa digolongkan satu spesies hewan berkaki empat yang biasanya dipelihara.

"Terkadang penyakit SE ini menyerang hewan secara mendadak, sehingga mengalami kematian. Tentu kalau hal ini cepat tersebar, pasti akan merugikan petani tersebut. Untuk itu pemahaman atau antisipasi harus dikuasai dan dilakukan oleh peternak. Bisa juga memberi obat tradisional seperti gula merah dan lainnya sebelum petugas dan serta mengandangkan hewan ternaknya,"papar Ikat diruangannya Kamis (23/01).

BACA JUGA:Komandan Kodim 0408 Bengkulu Selatan Hadiri Kegiatan Dapur Masuk Sekolah TK Kartika

BACA JUGA:Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Selatan Optimis Potensi Desa Menjadi Nilai Tambah

 

Berdasarkan petunjuk yang disarankan oleh tenaga medis hewan, sebagai petani ternak  bisa melakukan disinfeksi, yaitu  proses pengurangan jumlah kemungkinan mikroorganisme ke tingkat bahaya yang lebih rendah. Artinya, memisahkan hewan yang terkena SE. Khusus untuk hewan ternak kerbau jangan dulu disuruh bermain lumpur (kubangan) atau terkena air hujan. Karena, tingkat kelembaban hewan sangat mempengaruhi penyebaran SE ditubuh hewan. Atau berikan hewan gula merah dicampur air kelapa.

Setelah melakukan langkah penanganan awal untuk penyakit SE, petani diharapkan cepat menghubungi petugas. Itulah fungsi penanganan lebih awal kalau peternak memahaminya. Karena, petugas tidak akan selalu standby dilokasi seluruh peternak. Setidaknya membutuhkan waktu untuk sampai kelokasi hewan yang terkena SE.

BACA JUGA:265 Orang Warga Bengkulu Selatan Ikut Kegiatan Donor Darah

BACA JUGA:Primkop Kartika Badak Putih Kodim 0408 Bengkulu Selatan Gelar RAT 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: