Bank Indonesia Tingkatkan Kemampuan Petani Kopi Tanjung Aur Kaur
Foto bersama saat Pembukaan Capacity Building Pertanian Total Organik Berbasis MA-11 pada Komoditas Kopi oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Dita Aditya Nugraha-Hendri-radarbengkulu
BACA JUGA:PGRI Temui DPRD Kaur, Tunjangan Profesi Guru Tahun 2024 Belum Cair
Dikatakan Efan, karena kondisi jalan infrastruktur yang sulit dilalui, maka petani meminta adanya kegiatan pelatihan bagiamana kulit kopi bisa menjadi pakan ternak dan pupuk organik. Bahan yang dibutuhkan yakni kulit kopi, kotoran kambing, batang pisang, air kelapa, Em4 (pupuk organik cair) yang diolah dan disimpan pada ruangan kedap udara (open manual).
Alhamdulillah niat dan keinginan petani kopi terlaksana dengan baik, pihak BI Cabang Bengkulu mendatangkan Yayasan Anugrah Nusantara Bangsa Indonesia (ANSA) salah satu mitra Bank Indonesia dalam memajukan pertanian dengan pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan kulit kopi.
BACA JUGA:Ini Jadwal Pemberkasan Kelulusan PPPK Tahap I dan CPNS di Kabupaten Kaur
BACA JUGA:6 Pucuk Senjata Api Ditarik, Polres Kaur Periksa Semua Persenjataan Personel
"Terima kasih pihak Bank Indonesia Cabang Bengkulu dan Yayasan Anugrah Nusantara Bangsa Indonesia (ANSA) yang telah bersedia membina dan memberikan pelatihan kepada petani kopi Desa Tanjung Aur dan masyarakat yang hadir agar meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi kopi," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Kastilon Sirad, S.Sos mengungkapkan, pihaknya siap mendukung kegiatan ini, demi kemajuan dan peningkatan kualitas serta kuantitas produksi petani kopi. Terutama Desa Tanjung Aur penghasil kopi terbesar di Kabupaten Kaur.
BACA JUGA:Pemda Kaur Tunggu Jawaban, Meninggalnya Bupati Lismidianto Sudah Dilaporkan ke Pemprov Bengkulu
"Capacity Building ini kami sangat mendukung penuh. Pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan kulit kopi, agar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi, sehingga meningkatkan perekonomian petani kopi," tuturnya.
Capacity Building ini bertujuan agar bisa meningkatkan kemampuan individu, kelompok maupun organisasi dalam mengembangkan usaha petani kopi yang berkelanjutan dan berbasis organik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: