Israk Mikraj Perspektif Tasawuf

Israk Mikraj Perspektif Tasawuf

Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag -Adam-radarbengkulu

 

Inilah ungkapan para ulama: Ashahalatu Mi’rajul Mukminin ( Shalat adalah Mi’rajnya orang beriman menunju Allah).

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT

4. Waktu yang paling baik untuk dekat kepada Allah dalam malam hari

Allah mengisrakkan dan memikrajkan  Nabi Muhammad pada malam hari  tanggal 27 Rajab tahun ke 10 dari Kenabian.  Israk mikraj tersebut dilakukan  malam hari ketika orang lain sedang nyenyak  tidur.  

 

Hal ini menimbulkan pertanyaan,  mengapa  israk dan mikraj tersebut dilaksanakan pada malam hari, kenapa tidak dilakukan siang hari (naharan). Hal ini mengisyaratkan bahwa  waktu yang paling baik untuk bertemu dengan Allah adalah malam hari dengan melakukan shalat, tafakur dzkkir dan lain-lain.

Ibadah pada malam hari  antara lain shalat tahajjud merupakan cara tercepat berkomunikasi dengan Allah.

 

Sebagaimana firman Allah yang artinya:  

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. ( QS. Toha {17 } : 79). Lihat juga QS. 3;17/Q.S.51:18).”

Demikian Khutbah Jumat kali ini. Semoga bermanfaat. Semoga kita termasuk  orang-orang yang muttaqin dan menjadi penduduk Surga Jannatunna’im.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: