Dampak Gerakan Shalat Terhadap Perilaku Manusia

Alasannya adalah : pertama, shalat itu ibadah paling pokok. Ketika kita shalat semua anggota tubuh ikut beribadah. Qolbiyahnya (hati) ibadah, qauliyahnya (lisan) ibadah, dan fi’liyahnya (gerak tubuh) juga ikut ibadah. Sedangkan ibadah lain tidak seperti shalat.

 

Kedua, shalat itu bila dikerjakan dengan khusu’ dan tadharru akan berdampak pada perilaku (tindakan atau aktivitas) yang dilakukan oleh orang yang shalat menjadi shaleh.

Allah SWT berfirman yang artinya: ”Dan dirikan shalat, sesungguhnya shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. (QS. Al-Angkabut ayat 45)

 

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Berdasarkan ayat di atas dapat kita lihat dari sisi gerakan yang ada dalam shalat, gerakan pokok dalam shalat ada tiga. Yaitu berdiri, ruku' dan sujud.

Mengapa duduk tidak dihitung, karena posisi duduk sama seperti berdiri, kepala di atas dada di bawah. Selanjutnya pada posisi ruku' kepala dan dada sejajar, sedangkan pada posisi sujud kepala lebih rendah dari pada dada.

 

Perlu kita ketahui bahwa kepala isinya otak. Sedang dada isinya hati. Otak untuk berfikir, sedangkan hati untuk dzikir. Selama itu pula jika masih dalam keadaan berdiri, maka otak akan dominan dari pada hati. Pikirnya dominan daripada dzikirnya. Sehinngga bila dapat nikmat berupa usahanya maju, maka dia akan mengatakan, ini usahaku, manajemenku dan modalku.

Dzikirnya kalah dengan fikirnya karena masih berdiri. Maka wajar Allah SWT menyuruh untuk rukuk.

Sebagaimana firmanNya yang artinya, ”Rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.'' (QS.Al-Baqarah ayat 43).

 

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Posisi rukuk kepala dan dada sejajar, artinya pola fikir dan dzikirnya ada keseimbangan hatinya ikut ngontrol, sehingga bila dapat nikmat berupa usahanya maju otaknya mengatakan, ini usahaku menajemenku dan modalku tapi hatinya ikut berkata, iya itu hasil usahamu, tapi banyak orang berusaha sepertimu tapi tidak sukses.

Sumber: