Belum Dilantik, Mian Wagub Terpilih Provinsi Bengkulu Langsung Aktif Temui Menhub Tentang Pengerukan Pulau Ba

 Belum Dilantik, Mian Wagub Terpilih Provinsi Bengkulu Langsung Aktif Temui Menhub Tentang Pengerukan Pulau Ba

Belum Dilantik, Mian Wagub Terpilih Provinsi Bengkulu Langsung Aktif Temui Menhub Tentang Pengerukan Pulau Ba-Ist-

Radar Bengkulu – Meski belum dilantik, Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu terpilih, H. Helmi Hasan, SE, dan Ir. H. Mi'an, bergerak cepat merespons permasalahan pengerukan pulau baai yang kini dihadapi masyarakat. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah meminta dukungan dari pemerintah pusat untuk mengatasi pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

 

Wagub Bengkulu terpilih, Ir. H. Mi'an, langsung menemui Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI), Dudy Purwagandhi, untuk membahas langkah konkret dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Dalam pertemuan itu, Mi'an menegaskan pentingnya peran Kementerian Perhubungan dalam mencari solusi atas permasalahan ini.

BACA JUGA:Program Helmi Hasan-Mian Tetap Bisa Berjalan dan Disesuaikan dengan APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2025

"Pak Helmi Hasan sebagai gubernur terpilih, dan saya selaku wagub, sangat mengharapkan dukungan dari Kemenhub RI untuk mengatasi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai," ujar Mi'an di hadapan Menhub Dudy, menekankan urgensi persoalan ini.

 

Mi'an menjelaskan bahwa Pelabuhan Pulau Baai merupakan pintu utama keluar masuknya logistik serta hasil bumi dari dan ke Bengkulu. Pendangkalan alur yang terjadi telah menghambat kelancaran distribusi, baik untuk pasokan kebutuhan dalam negeri maupun pengiriman komoditas unggulan Bengkulu ke luar daerah.

 

"Akibat pendangkalan ini, distribusi logistik terganggu. Barang yang masuk tertahan, sementara hasil bumi dari Bengkulu pun terhambat untuk dikirim keluar. Ini berpotensi mengganggu perekonomian masyarakat," kata Mi'an.

 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dampak nyata dari pendangkalan alur ini sudah dirasakan oleh masyarakat, termasuk terhambatnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta logistik lainnya. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berpengaruh besar terhadap aktivitas ekonomi dan kehidupan sehari-hari warga Bengkulu.

 

Untuk mengatasi persoalan ini, Mi'an mendesak pemerintah pusat agar segera mengambil tindakan. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pengerukan alur yang mengalami pendangkalan agar arus pelayaran kembali normal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: