Gubernur Bengkulu Kecewa dan Kritik Kinerja Pelindo, 4.000 Warga Pulau Enggano Krisis Bahan Pokok

Gubernur Bengkulu Kecewa dan Kritik Kinerja Pelindo,  4.000 Warga Pulau Enggano Krisis Bahan Pokok

Gubernur Bengkulu Kecewa dan Kritik Kinerja Pelindo, 4.000 Warga Pulau Enggano Krisis Bahan Pokok-Ist-

“Kalau ini berlanjut sampai sebulan, kami tidak tahu lagi harus makan apa,” kata Windi Aprilia, perempuan adat Enggano.

Krisis ini juga mengancam dunia pendidikan. Murid dan guru yang sedang berada di Kota Bengkulu tak bisa kembali ke Enggano. Aktivitas belajar mengajar terganggu. Sejumlah siswa yang hendak mengikuti seleksi Paskibraka juga terancam gagal ikut ujian.

“Saya harusnya tanggal 8 April masuk kuliah untuk skripsi, tapi kapal tidak ada. Tidak bisa ke Bengkulu. Pemerintah tolonglah,” keluh Sonia Agustin, mahasiswi Poltekkes Bengkulu.

Ketua AMAN Wilayah Bengkulu, Fahmi Arisandi, menyebut krisis ini sebagai hasil dari pembiaran bertahun-tahun. “Sudah lebih dari 10 tahun masyarakat Enggano hidup dengan transportasi seadanya. Tidak ada kapal reguler, pesawat pun minim. Tapi tidak pernah jadi prioritas pembangunan,” katanya.

Menurut Fahmi, pengerukan Pelabuhan Pulau Baai yang kini mandek harusnya dibarengi mitigasi agar masyarakat tak jadi korban. 

“Jangan tunggu rakyat kelaparan baru sibuk rapat koordinasi. Pemerintah harus punya rencana darurat. Ini soal kebutuhan dasar: pangan, BBM, pendidikan, kesehatan,” tegasnya.

Sementara itu Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, SE saat rapat  bersama di Kantor Pelindo kemarin, tak mampu menutupi kekecewaannya terhadap PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), yang dinilai lamban menangani pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Helmi Hasan secara gamblang menyampaikan kritikannya terhadap pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang terkesan lamban ditangani.

"Lambannya penanganan tersebut secara tidak langsung menunjukkan, jika belum adanya keseriusan dari PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu," sesal Helmi.

 

Lanjut Helmi, pendangkalan alur tersebut sudah masuk kategori darurat, dan seharusnya dalam penanganan dilakukan dengan cepat.

 

"Terlebih keberadaan alur pelabuhan ini memiliki peranan yang sangat penting guna mendukung kelancaran aktivitas kepelabuhan yang juga sarat dengan kepentingan masyarakat di Provinsi Bengkulu." 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: